• Beranda
  • Berita
  • UMKM binaan Semen Indonesia gencar berinovasi hadapi dampak pandemi

UMKM binaan Semen Indonesia gencar berinovasi hadapi dampak pandemi

26 Juni 2020 15:29 WIB
UMKM binaan Semen Indonesia gencar berinovasi hadapi dampak pandemi
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) aktif melakukan pendampingan terhadap UMKM yang merupakannya mitra binaannya dalam menghadapi dampak pandemi COVID-19. ANTARA/HO-Semen Indonesia.

SIG berharap seluruh UMKM mitra binaan lebih adaptif terhadap perubahan terutama di masa pandemi COVID-19 saat ini

PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) terus berupaya meningkatkan kinerja Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di masa pandemi COVID-19 dengan mendorong mitra binaan di seluruh wilayah operasional perusahaan untuk melakukan inovasi produk.

“SIG berharap seluruh UMKM mitra binaan lebih adaptif terhadap perubahan terutama di masa pandemi COVID-19 saat ini,” kata General Manager CSR SIG, Edy Saraya, dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.

Ia menjelaskan mitra binaan SIG yang sudah melakukan inovasi tersebut adalah para pengrajin yang tergabung dalam klaster jahit di Kabupaten Tuban, Jawa Timur yang kini beralih dari memproduksi pakaian jadi menjadi membuat masker.

Para UMKM tersebut diantaranya adalah Karya Muda Taylor Desa Sugihan, Jama’ah Tahlil Nurul Huda Desa Tegalrejo, Juwiri Mandiri Desa Tuwiri Wetan, IPPNU Desa Margorejo, Bank Sampah Kencana Madya Desa Temandang, dan Cendrawasih Desa Kapu.

Wiwik, salah satu anggota klaster jahit Cendrawasih Desa Kapu, Tuban, mengatakan bahwa pandemi ini telah berdampak pada usahanya.

Ia mengaku, sebelum pandemi COVID-19 dapat memproduksi 115 gamis dalam sebulan, namun akibatnya permintaan menurun dan hanya memproduksi 45 gamis saja.

“Usaha kami tertolong dengan adanya pesanan masker dari beberapa instansi baik perusahaan maupun pemerintah. Kami dapat kembali bekerja dengan melibatkan penjahit sekitar yang telah lama menganggur. Hingga kini kami telah memproduksi 22.000 masker,“ ujar Wiwik.

Hal senada diungkapkan Cik Inturmi, anggota kluster jahit Karya Muda Taylor, Desa Sugihan, Tuban, di mana sebelum aktivitasnya memproduksi seragam sekolah dan pakaian jadi, sejak pandemi COVID-19 ini memproduksi masker.

“Saat pandemi kami lebih banyak memproduksi masker dan menerima pesanan hingga ke luar kota. Dengan produksi masker ini keberlangsungan usaha kami terus berjalan,” ujar Cik Inturni.

Baca juga: Semen Indonesia catat kenaikan pendapatan 31,5 persen pada 2019
Baca juga: Rudiantara diangkat jadi komisaris utama Semen Indonesia
Baca juga: PT SIG hadirkan layanan penjualan beton siap pakai secara daring

 

Pewarta: Royke Sinaga
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2020