Tim Gugus Tugas Percepatan Penangan COVID-19 Sulawesi Tenggara (Sultra) menyampaikan pasien sembuh dari virus corona di daerah itu sebanyak 221 orang dari total 341 kasus hingga Jumat pukul 17.00 Wita.ada penambahan kasus sembuh 2 orang, sehingga total sembuh 221 orang atau 64,8 persen
Juru Bicara (Jubir) GTPP COVID-19 Sultra, dr La Ode Rabiul Awal di Kendari, mengatakan terjadi penambahan dua kasus sembuh di Sultra masing-masing satu orang berasal dari Kota Kendari dan Kabupaten Konawe Selatan.
Baca juga: Jubir COVID-19 Sultra sebut kasus positif didominasi kluster sporadis
"Hari ini kita ada penambahan kasus sembuh dua orang, sehingga total kasus sembuh sebanyak 221 orang atau 64,8 persen," kata Rajiul, dalam keterangan resminya di Posko Gugus Tugas COVID-19 Sultra di Kendari.
Meski demikian, Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Sulawesi Tenggara ini juga mengungkapkan bahwa Jumat ini Sultra masih ada penambahan empat kasus baru sehingga total kasus konfirmasi positif COVID-19 secara keseluruhan menjadi 341 orang.
"Rincian kasus baru terdiri dari Kota Baubau satu orang, Kota Kendari satu orang dan dua orang dari Kabupaten Buton," tutur Rabiul.
Baca juga: Kasus sembuh dari COVID-19 di Sultra bertambah jadi 190 orang
Dokter yang akrab disapa dr Wayonk juga menyampaikan bahwa kasus meninggal di daerah Sulawesi Tenggara tidak ada penambahan yakni tetap sebanyak 5 orang atau 1,46 persen.
Sementara pasien yang tengah menjalani perawatan isolasi maupun karantina sebanyak 115 orang atau 33,72 persen.
Baca juga: Kasus positif COVID-19 di Sultra bertambah 6, total 272 orang
"Kami sampaikan kepada saudara-saudara kami yang sampai hari ini belum dinyatakan sembuh, kami mohon tetap bersabar dan berdoa. Seluruh jajaran gugus tugas baik provinsi maupun kabupaten/kota dan khususnya tenaga kesehatan tidak akan pernah menyerah untuk berusaha memberikan pertolongan yang sebaik-baiknya," katanya.
Sementara itu, jumlah orang tanpa gejala (OTG) tercatat 525 orang, orang dalam pemantauan (ODP) 42 orang, dan pasien dalam pengawasan (PDP) sebanyak 18 orang.
"Dalam menjalani tatanan normal baru atau new normal agar selalu patuh menjalankan protokol kesehatan, memproteksi diri dengan sekurang-kurangnya selalu memakai masker, menjaga jarak dan sering-sering cuci tangan. Karena masyarakat adalah kunci pertama agar new normal ini bisa berlangsung aman dimasa wabah atau pandemi kita belum terakhir," katanya.
Baca juga: Perekrutan siswa baru SKO tertunda akibat pandemi COVID-19
Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2020