• Beranda
  • Berita
  • Lewat CSR, PGN berkomitmen tingkatkan daya saing UMKM

Lewat CSR, PGN berkomitmen tingkatkan daya saing UMKM

27 Juni 2020 15:11 WIB
Lewat CSR, PGN berkomitmen tingkatkan daya saing UMKM
Salah satu UMKM binaan PT PGN Tbk. ANTARA/Dokumentasi PT PGN Tbk

Selama tahun 2019, nilai CSR telah disalurkan PGN mencapai Rp89,44 miliar

PT PGN Tbk berkomitmen menciptakan program yang dapat memberikan manfaat bagi masyarakat maupun perusahaan, salah satunya melalui corporate social responsibility (CSR), yang bertujuan meningkatkan daya saing usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di desa binaannya.

Sekretaris Perusahaan PGN Rachmat Hutama dalam informasi tertulis yang diterima ANTARA di Jakarta, Sabtu mengungkapkan tujuan program ini adalah menciptakan masyarakat yang unggul dan berdaya saing, sehingga dapat meningkatkan perekonomian mereka.

Dampak positif selanjutnya, diharapkan dapat menciptakan kemandirian dan kesejahteraan masyarakat.

"PGN ingin mendorong kemajuan desa-desa di sekitar wilayah operasi, tak harus selalu bidang energi. Maka dari itu, kami bantu meraih peluang-peluang ekonomi yang mudah dijangkau oleh masyarakat setempat. Rata-rata UMKM yang berada di desa binaan PGN, bergerak pada bidang makanan siap saji dan kebutuhan pokok," ungkap Rachmat.

Baca juga: PGN-Krakatau Steel teken perjanjian jual beli gas

Berikut desa binaan PGN yang berhasil mendirikan UMKM-UMKM:
1. BUMDes Pagardewa di Muara Enim, Sumatera Selatan, memiliki UMKM bernama "Jaya Mubarok" yang memproduksi keripik tempe.
2. BUMDes Sabar Subur di Teluk Terate Banten, memiliki UMKM Kampung Kebarosan yang memproduksi keripik singkong dan Kampung Lelengkong yang memproduksi keripik singkong dan bawang goreng.
3. KPKM Tembesi Tower di Batam, memiliki UMKM Mekarsari, Gundap Bahagia, Mekarsari Gundap, Mandiri Jaya, dan Lance Seroja. Di desa ini, UMKM program kemitraan PGN memproduksi aneka kue kering, keripik, kerupuk ikan, kerupuk ubi, kerupuk ongong, dan warung makan.
4. BUMDes Tri Daya, Minosari Prima, Labuhan Maringgai Lampung, memiliki 20 UMKM yang bergerak pada usaha warung makan, warung sembako, pembuatan kue kering, dan perdagangan di pasar tradisional.

"Implementasi program desa binaan dilakukan pada desa-desa, berada di sekitar empat offtake station gas PGN. Keempatnya merupakan objek vital nasional, yaitu Bojonegara, Serang, Banten; Pagardewa, Muara Enim, Sumatera Selatan; Labuhan Maringgai, Lampung Timur, Lampung; dan Panaran, Batam, Kepulauan Riau," ungkap Rachmat.

Menurut Rachmat, stasiun gas (offtake station) memiliki peranan strategis dalam menjaga stabilitas pasokan energi di Indonesia, sehingga PGN wajib menjaga keharmonisan dengan masyarakat setempat.

Peran serta aktif dari PGN ini diharapkan mampu mewujudkan keandalan operasional perusahaan sekaligus masyarakat sekitar offtake station yang mandiri dan berdaya saing.

Rachmat juga berharap UMKM-UMKM di desa binaan dapat terus berkembang, sehingga dapat lebih banyak menyerap tenaga kerja dan meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD).

"Dari program kemitraan UMKM ini, bisa memberdayakan 143 orang. Apabila semakin berkembang, maka dapat mengurangi pengangguran di desa-desa tersebut," tambah Rachmat.

Melalui program-program CSR, khususnya community involvement and development, PGN senantiasa menjaga hubungan baik dengan masyarakat dan senantiasa meningkatkan kualitas kinerja agar bisa membantu mengembangkan perekonomian masyarakat secara berkelanjutan.

"Program sosial-ekonomi lainnya di antaranya koperasi desa petani karet di Pagardewa, yang kami rasa penting untuk meringankan masyarakat dalam memperoleh modal usaha secara mandiri dari hasil gotong royong sesama masyarakat, termasuk dalam hal pemasaran. PGN memfasilitasi koperasi tersebut untuk dapat bekerja sama dengan perusahaan karet berskala nasional. Selanjutnya, program ekonomi kreatif berguna agar masyarakat memunculkan ide-ide baru yang dapat dimanfaatkan bersama," jelas Rachmat.

Selain itu, CSR PGN juga turut berpartisipasi dalam menyalurkan energi baiknya ke berbagai sektor yaitu bantuan korban bencana alam dan nonalam seperti pandemi COVID-19; bantuan pendidikan dan pelatihan; bantuan peningkatan kesehatan; bantuan pengembangan prasarana ataupun sarana umum; bantuan sarana ibadah; bantuan pelestarian alam; dan bantuan untuk pengentasan kemiskinan.

"Selama tahun 2019, nilai CSR telah disalurkan PGN mencapai Rp89,44 miliar. Misi sosial juga menjadi komitmen PGN sebagai perusahaan. Masyarakat menjadi bagian penting dari kemajuan PGN, karena salah satu penyebab perkembangan kami adalah dengan adanya dukungan dari masyarakat. Melalui program sosial, segala keberhasilan PGN bisa memberikan efek positif bagi masyarakat luas secara langsung meski di luar kegiatan bisnis utama kami," tutup Rachmat.

Baca juga: Jamin pasokan ke industri, PGN tandatangani LoA dengan produsen gas
Baca juga: PGN mulai bangun pipa minyak Blok Rokan

Pewarta: Afut Syafril Nursyirwan
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2020