Pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) Indonesia perlu menjalankan strategi digital untuk bisa bersaing dengan produk impor karena secara kualitas produk lokal tidaklah kalah.Tapi, dengan bantuan adanya marketplace dan digitalisasi, kita bisa memanfaatkan hal itu
Asdep Pemasaran Kementerian Koperasi dan UKM RI Destri Ana Sari berpendapat bahwa salah satu kendala dalam persaingan langsung (head to head) antara produk lokal dan impor, adalah karena pelaku UMKM mengatur segala aspek sendiri.
"Kenapa kurang bersaing kalau head to head sama produk impor? UMKM kita ini bisa dibilang chief of everything. Mulai dari bahan baku, inovasi produk, persaingan, dan pengololaan," kata Destri, Sabtu.
"Bagaimana menguatkan pemahaman dan strategi digital untuk membantu persaingan itu juga adalah keharusan," ujarnya melanjutkan.
Sementara, VP of Corporate Communication Tokopedia, Nuraini Razak mengatakan bahwa salah satu kendala daya saing produk lokal adalah karena kurangnya jangkauan pemasaran bila dibandingkan dengan produk luar negeri.
"Ditambah dengan adanya insentif produk lokal, kualitas produk lokal kita tidak kalah. Hanya saja, jangkauan atau cara pemasarannya belum sebesar di luar negeri," kata dia.
Lebih lanjut, wanita yang akrab disapa Aini ini mengatakan, upaya peralihan penjualan dari offline ke online di berbagai layanan penjualan seperti marketplace lokal, juga dapat mendorong persaingan produk ini.
"Tapi, dengan bantuan adanya marketplace dan digitalisasi, kita bisa memanfaatkan hal itu. Tak lupa, konsumen juga harus mendukung produk lokal ini agar kian dikenal," ujarnya melanjutkan.
Baca juga: Digitalisasi, solusi UMKM bertahan kala pandemi
Baca juga: Luhut dukung usaha rintisan pro produk lokal
Baca juga: Normal baru, peluang bagi UMKM "go digital"
Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2020