• Beranda
  • Berita
  • Chatib Basri: Reformasi perlu dimulai dari hal kecil dan sederhana

Chatib Basri: Reformasi perlu dimulai dari hal kecil dan sederhana

28 Juni 2020 15:12 WIB
Chatib Basri: Reformasi perlu dimulai dari hal kecil dan sederhana
Tangkapan layar - Mantan Menteri Keuangan Chatib Basri dalam peluncuran daring Think Policy Society di Jakarta, Minggu (28/6/2020). ANTARA/Aji Cakti
Mantan Menteri Keuangan Chatib Basri menyarankan agar ketika membicarakan kebijakan publik jangan melupakan reformasi dan memulai reformasi dari hal paling kecil serta sederhana.

"Reformasi itu bisa dimulai dari sesuatu yang sangat sederhana di bawah kendali kita," ujar Chatib Basri dalam peluncuran daring Think Policy Society di Jakarta, Minggu.

Menurut ekonom tersebut, Satu hal yang seringkali dilupakan ketika membicarakan kebijakan publik adalah soal bagaimana melakukan reformasi. Salah satu persoalan yang menarik adalah dalam banyak kasus, kebijakan publik merupakan kombinasi dari art dengan pengetahuan.

"Teori dalam kebijakan publik dan ekonomi itu bicara bagaimana reformasi bermanfaat untuk sebuah negara, tetapi tidak pernah berbicara bagaimana reformasi itu bisa dilakukan," katanya.

Baca juga: Chatib Basri: Perlu ada perluasan bansos kelompok ekonomi menengah

Chatib Basri menyampaikan bahwa ketika reformasi itu berhasil dan dibuatkan kisah suksesnya atau success story maka langkah ini akan mendapatkan dukungan politik.

Ketika dukungan politik yang diperoleh semakin besar, maka bisa melakukan reformasi yang besar dan kompleks.

Terkadang pihak-pihak yang ingin melakukan reformasi terlalu bersemangat dan memulai suatu reformasi dengan hal yang sulit dan butuh perjuangan luar biasa, padahal modal politik mereka tidak cukup.

Baca juga: Chatib Basri: Perubahan ada di tangan kaum muda karena lebih inovatif

Dengan demikian perlu disadari bahwa ketika modal politik yang dimiliki terbatas, maka harus menciptakan kisah sukses, harus membuat agar mendapatkan dukungan politis dengan tujuan reformasi ini bisa dijalankan.

"Masalah yang dialami akademisi, pakar kebijakan dan pihak-pihak lainnya yang berkaitan dengan kebijakan publik adalah ketika mereka mengusulkan atau mengajukan sebuah reformasi kemudian reformasinya tidak berjalan dengan baik, maka mereka menyalahkan politisi," kata Menteri Keuangan periode 2013-2014 tersebut.

Padahal, lanjut dia, yang harus dilakukan adalah bagaimana memicu atau mendorong politisi bahkan pemimpin untuk melakukan reformasi. Ini yang Chatib Basri harapkan dari generasi muda seperti teman-teman dari Think Policy Society bisa datang dengan ide dan gagasan baru.

Pewarta: Aji Cakti
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2020