"Transformasi digital bagi UMKM harus dipercepat. Karena mereka yang bisa bertahan adalah mereka yang melakukan adaptasi bisnis dan informasi produk menyesuaikan dengan permintaan pasar saat ini," kata Menteri Teten dalam konferensi virtual, Senin.
Lebih lanjut, ia menyebut bahwa saat ini UMKM yang sudah mendaftarkan usahanya di sistem digital termasuk marketplace dan e-commerce terus tumbuh semasa pandemi.
Peningkatan ini ia sambut positif, mengingat tren yang berlangsung beberapa bulan terakhir adalah konsumen lebih memilih untuk berbelanja secara daring.
Baca juga: Telah mendunia, GoFood usung konsep Cloud Kitchen demi akselerasi UMKM
Baca juga: Tujuh aplikasi untuk pesan makanan berbuka puasa
Meski demikian, ia mengatakan, jumlah UMKM yang bergabung di sistem digital harus lebih diperbanyak lagi karena dari keseluruhan, hanya ada 8 juta (13 persen) UMKM yang terhubung di marketplace.
Menurutnya, adaptasi digital ini harus diperkenalkan secara lebih masif dalam waktu mendatang guna menjawab perubahan tren konsumsi dan berbelanja dari masyarakat.
"Digitalisasi bukan hanya memperluas akses, tapi juga mendorong efisiensi dan persaingan bisnis, serta akses pembiayaan yang lebih besar," kata Teten.
Ia menambahkan, Kementerian Koperasi dan UKM sendiri juga telah memberikan sejumlah pelatihan kepada para pelaku UMKM agar mampu mengadaptasi bisnis digital, yang semakin lama memang semakin dibutuhkan.
"Kemenkop sudah sejak lama membantu untuk adaptasi bisnis digital. Ke depan pun kita akan menghadapi habit konsumen baru berupa makanan dan minuman yang bersih, packaging dan higienitasnya jadi sangat penting," kata Teten.
"Ke depan, kebiasaan belanja di marketplace akan jadi tren, dan tuntutan standar (higienitas dan produk) itu juga semakin tinggi. Sehingga penting untuk kerja sama dengan teman-teman dari online market, dan pelatihan-pelatihan ke depan," pungkasnya.
Baca juga: Menteri Koperasi akan percepat proses Go Digital UMKM
Baca juga: Menteri KUKM: Ada 3,6 juta warung tradisional perlu diberdayakan
Baca juga: UMKM bisa tiru model bisnis warung kopi kekinian, kata Teten
Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2020