"Di kawasan-kawasan wisata tersebut tentunya akan juga diterapkan metode-metode screening memanfaatkan PeduliLindungi, baik bagi wisatawan nasional, maupun wisatawan mancanegara ketika mereka masuk ke wilayah Indonesia maka kita akan meminta mereka mendownload PeduliLindungi," ujar Bambang dalam konferensi pers virtual, Selasa.
Menurut Bambang, langkah tersebut dilakukan untuk melindungi masyarakat dari paparan COVID-19, sekaligus bentuk pencegahan penyebaran virus corona.
"Dengan begitu kita dapat melakukan tracking ketika kita mendapat informasi ketika yang bersangkutan mungkin terlibat, terpapar COVID, bahkan kita bisa melacak keberadaan mereka dan dapat memudahkan kita untuk proses tracing berikutnya," kata Bambang.
Baca juga: PeduliLindungi bisa diakses dari aplikasi Gojek
Baca juga: Kominfo hadirkan layanan Teledokter di aplikasi PeduliLindungi
Langkah ini, lanjut Bambang, akan dikolaborasikan dengan sistem Kementerian Kesehatan, seperti health alert card, juga "Bersatu Lawan COVID-19", sistem informasi terintegrasi milik Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19.
PeduliLindungi merupakan aplikasi kolaborasi antara BNPB, Kementerian Komunikasi dan Informatika, Kementerian Badan Usaha Milik Negara, Badan Siber dan Sandi Negara dalam segi perlindungan keamanan siber, serta Telkom sebagai pengembang aplikasi.
Direktur Utama Telkom, Ririek Adriansyah, mengatakan PeduliLindungi dapat mempermudah mobilitas masyarakat dalam era normal baru. Menggunakan aplikasi dinilai lebih mudah dibanding masyarakat harus mengeluarkan surat tes yang menunjukkan bebas COVID-19.
Baca juga: Kominfo pastikan data aplikasi PeduliLindungi tidak bocor
Baca juga: Kominfo jamin aplikasi PeduliLindungi bebas malware
Penggunaan ini akan dikembangkan dalam aplikasi PeduliLindungi yang nantinya akan dapat digunakan saat masuk mall atau berpergian dengan pesawat terbang, misalnya.
"Tadi ada diskusi awal juga bagaimana untuk mengatur para turis khususnya turis yang datang dari luar, di perbatasan sudah kita atur, nanti begitu lalu lintas turis dibuka kembali khususnya untuk 10 destinasi, nantinya ini juga akan kita sesuaikan," ujar Ririek.
"Sehingga kita harapkan di new normal tersebut tidak hanya masyarakat kita, tapi juga berbagai kegiatan trafik dari luar negeri juga dapat berjalan lebih lancar," dia melanjutkan.
Ririek mengungkapkan aplikasi PeduliLindungi telah diunduh dari lebih dari 4 juta instalasi atau sekitar 5 persen dari penduduk Indonesia, dengan rating 4.4, cukup baik jika dibandingkan aplikasi pelacak COVID-19 dari negara lain.
"Kita ingin agar di satu sisi kegiatan ekonomi bisa berjalan, tapi di sisi lain juga risiko penambahan COVID ini bisa kita manage bahkan semoga bisa berkurang, PeduliLindungi ini adalah aplikasi yang diharapkan bisa membantu itu," Ririek menambahkan.
Baca juga: Aplikasi PeduliLindungi sudah tersedia di iPhone
Baca juga: Menkominfo pastikan aplikasi PeduliLindungi aman dari peretas
Baca juga: PeduliLindungi akan ditambah fitur sertifikat bebas corona
Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2020