Pemerintah menyerap dana Rp20,5 triliun dari lelang tujuh seri Surat Utang Negara (SUN) untuk memenuhi sebagian pembiayaan dalam anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) dengan total penawaran masuk Rp72,03 triliun.lelang ini sedikit melebihi target indikatif yang ditetapkan Rp20 triliun.
Keterangan pers Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (Kemenkeu) di Jakarta, Selasa, menyatakan lelang ini sedikit melebihi target indikatif yang ditetapkan Rp20 triliun.
Untuk seri SPN12210701, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp0,64 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 3,76688 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 1 Juli 2021 ini mencapai Rp1,1 triliun.
Baca juga: Pemerintah pastikan pengendalian risiko utang tidak ganggu APBN
Imbal hasil terendah yang masuk bagi seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon diskonto ini mencapai 3,75 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 3,95 persen.
Untuk seri FR0081, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp7,4 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 6,51062 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 15 Juni 2025 ini mencapai Rp27,94 triliun.
Imbal hasil terendah yang masuk bagi seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon 6,5 persen ini mencapai 6,47 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 6,75 persen.
Baca juga: Pemerintah dan DPR sepakati asumsi makro RAPBN 2021
Untuk seri FR0082, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp5,41 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 7,18933 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 15 September 2030 ini mencapai Rp23,47 triliun.
Imbal hasil terendah yang masuk bagi seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon 7,0 persen ini mencapai 7,13 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 7,5 persen.
Untuk seri FR0080, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp3,05 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 7,61908 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 15 Juni 2035 ini mencapai Rp8,68 triliun.
Baca juga: Lelang SUN serap Rp20,5 triliun
Imbal hasil terendah yang masuk bagi seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon 7,5 persen ini mencapai 7,53 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 7,72 persen.
Untuk seri FR0083, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp2,25 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 7,63903 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 15 April 2040 ini mencapai Rp5,02 triliun.
Imbal hasil terendah yang masuk bagi seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon 7,5 persen ini mencapai 7,57 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 7,79 persen.
Baca juga: Pemerintah jamin rasio utang dalam batas aman pada APBN 2021
Untuk seri FR0076, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp1,75 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 7,75 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 15 Mei 2048 ini mencapai Rp5,79 triliun.
Imbal hasil terendah yang masuk bagi seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon 7,375 persen ini mencapai 7,66 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 7,86 persen.
Tidak ada penawaran yang masuk untuk SPN03201001, meski pemerintah awalnya menjadwalkan lelang untuk seri SUN ini.
Sebelumnya, dalam lelang tujuh seri SUN pada Selasa (16/6), pemerintah menyerap dana sebesar Rp20,5 triliun dari penawaran masuk mencapai Rp84,82 triliun.
Pewarta: Satyagraha
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2020