Beberapa langkah yang disiapkan mulai dari waktu tunggu (headway), penambahan jumlah armada, pengaturan antrean pelanggan yang diatur dalam Standar Pelayanan Minimum (SPM) khusus pandemi.
"Headway yang tadinya 5-10 menit di jam sibuk, di masa normal baru akan kita percepat jadi 2-3 menit," kata Direktur Operasional TransJakarta Prasetia Budi dalam diskusi daring bersama Insitut Studi Transportasi (INSTRAN), Selasa.
Selanjutnya, TransJakarta juga kembali mengoperasikan layanan mikrotrans setelah terhenti selama empat bulan.
Seluruh mitra mikrotrans pun diminta mempersiapkan standar layanan mengikuti protokol kesehatan dengan pemberian marka untuk physical distancing bagi penumpang, pemasangan plastik transparan untuk membatasi sopir dan penumpang, hingga penyediaan cairan pencuci tangan.
Baca juga: TransJakarta siapkan 107 rute untuk normal baru
Baca juga: Penumpang bus Tansjakarta selama masa transisi naik 22 persen Pada tahapan normal baru akan ada 107 rute yang dioperasikan oleh TransJakarta dengan rincian 23 rute Bus Rapid Transit (BRT), 15 rute layanan integrasi dan 69 rute mikrotrans.
Untuk mengatur kapasitas penumpang di halte, jika melebihi kapasitas 50 persen nantinya petugas akan menutup sementara akses masuk ke dalam halte.
"Akses masuk ke halte mungkin saja ditutup sementara jika kapasitas halte lebih dari 50 persen. Itu juga untuk mengantisipasi pelanggan yang transit agar tidak berdesak-desakan," kata Prasetia.
Dari semua langkah baru menuju normal baru itu, protokol kesehatan yang telah dilakukan selama pandemi COVID-19 dipastikan tetap dilakukan dengan ketat seperti pengukuran suhu tubuh, penyediaan fasilitas cuci tangan, penjagaan jarak menggunakan marka, hingga pembatasan jumlah penumpang sebanyak 50 persen dari kapasitas seharusnya.
Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2020