"Kita masih menunggu kapan waktunya dari tim," kata Juru Bicara Umum Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Pekanbaru Ingot Ahmad Hutasuhut di Pekanbaru, Selasa.
Ingot mengatakan tes usap akan terus dilakukan dan digilir bagi daerah-daerah yang memang kasus COVID-19 nya meningkat dan berada di zona merah.
"Sekarang Rumbai ada gejala peningkatan kasus, makanya akan ada tes swab terutama di Jalan Sekolah yang memang jadi tempat interaksi masyarakat," katanya.
Baca juga: Minim, partisipasi pedagang tradisional saat uji usap di Pekanbaru
Baca juga: Kasus COVID-19 melonjak, Riau belum pertimbangkan penerapan PSBB lagi
Seperti yang sudah dilakukan di Pasar Agus Salim, Jumat lalu, kali ini sasaran berikut Pasar Rumbai sebab penyebaran COVID-19 di wilayah tersebut cukup mengkhawatirkan.
"Tes usap dan rapid test massal di Pasar Sukaramai atau Pasar Agus Salim merupakan pengembangan kluster BRI," katanya.
Sebelumnya tes usap massal di Pasar Agus Salim diikuti 254 warga, dan 160 yang menjalani tes cepat (rapid test).
Swab dan rapid test massal itu dilaksanakan Pemko Pekanbaru bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Riau. Sasaran uji usap dan tes cepat massal ini Orang Dalam Pemantauan (ODP) yang tercatat oleh tim gugus tugas percepatan penanganan COVID-19 Kota Pekanbaru.
Mengingat telah munculnya kluster baru COVID-19 yakni BRI dan Palembang yang menulari dua wilayah Pasar Ramayana dan Rumbai hingga menambah jumlah pasien positif sebanyak 27 orang hanya dalam tiga hari.*
Baca juga: COVID-19 melonjak lagi, ASN Pekanbaru kembali kerja di rumah
Baca juga: Tiga pegawai positif COVID-19, Pekanbaru tutup satu kantor camat
Pewarta: Vera Lusiana
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020