Emiten pengelola Pizza Hut PT Sarimelati Kencana Tbk berharap investor dapat lebih bijak dalam mengambil keputusan merespons saham perseroan yang sempat anjlok pada Kamis (2/7) seiring kabar perusahaan pemegang waralaba terbesar Pizza Hut di Amerika Serikat (AS) NPC International yang terancam bangkrut.Untuk harga saham, kami berharap para investor dapat menelaah dan mempelajari terlebih dahulu sebelum mengambil keputusan
"Untuk harga saham, kami berharap para investor dapat menelaah dan mempelajari terlebih dahulu sebelum mengambil keputusan. Kami menyerahkan sepenuhnya fluktuasi harga pada mekanisme pasar di bursa," kata Sekretaris Perusahaan PT Sarimelati Kencana Tbk Kurniadi Sulistyomo saat dihubungi di Jakarta, Jumat.
Terkait permasalahan kepailitan NPC International yang terjadi di Amerika Serikat, Kurniadi menegaskan bahwa perkara tersebut bersifat terpisah.
"Kami tidak mengetahui bagaimana proses kepailitan yang terjadi di sana," ujarnya.
Ia menuturkan PT Sarimelati Kencana Tbk merupakan pemegang hak lisensi waralaba tunggal di Indonesia dan perseroan tidak memiliki hubungan afiliasi dengan pengelola Pizza Hut Amerika Serikat tersebut.
Baca juga: Waralaba Pizza Hut bukukan laba bersih Rp149 miliar
"Apapun nanti putusan pengadilan di Amerika Serikat, maka hal tersebut tidak akan mempengaruhi kinerja dan kegiatan usaha kami, Pizza Hut di Indonesia," kata Kurniadi.
Pada perdagangan saham Kamis (2/7) lalu, saham perusahaan berkode emiten PZZA tersebut sempat anjlok 55 poin atau 6,88 persen ke level Rp745 per lembar saham.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 613 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 1,9 juta lembar saham senilai Rp1,45 miliar.
Dalam tiga bulan terakhir sebenarnya saham PZZA meningkat 39,25 persen, namun pada seminggu terakhir mengalami koreksi 15,82 persen.
Baca juga: IHSG Jumat pagi dibuka terangkat 14,43 poin
Sarimelati Kencana resmi melantai di bursa pada 23 Mei 2018 lalu. Saat itu perseroan melepas 604,38 juta lembar saham dengan harga penawaran umum perdana atau IPO sebesar Rp1.100 per lembar saham.
Sriboga Raturaya selaku induk usaha menjadi pemegang saham pengendali dengan menguasai sekitar 64,79 persen saham Sarimelati Kencana. Sedangkan saham yang dimiliki masyarakat mencapai 23,06 persen.
Pada perdagangan Jumat pagi ini, saham PZZA terpantau melemah 20 poin atau 2,68 persen menjadi Rp725 per lembar saham.
Baca juga: Wall Street ditutup naik, ditopang data peningkatan pekerjaan di AS
Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020