Manajemen Madura United mengusulkan kepada PSSI agar menggelar kompetisi Liga U-20 ketimbang memaksakan regulasi mewajibkan setiap klub menurunkan pemain muda di Liga 1.
Adapun rencana PSSI menerapkan regulasi U-20 di Liga 1 agar para pemain muda memiliki jam terbang serta mampu meningkatkan kualitas yang dimilikinya menyongsong gelaran Piala Dunia U-20 2021.
"Saya pikir lebih baik PSSI mempertimbangkan untuk memutar Liga 1 U20. Itu bisa menjadi langkah solutif untuk menemukan pemain-pemain matang yang belum terpantau sebelumnya," ujar Direktur Utama PT. Polana Bola Madura Bersatu (PT. PBMB) Zia Ulhaq dilansir laman resmi klub yang dikutip di Jakarta, Jumat.
Baca juga: PSSI kaji regulasi kewajiban klub turunkan pemain U-20 di liga
Menurutnya, kompetisi U-20 akan memberikan kesempatan yang lebih luas bagi para pemain muda untuk mengembangkan dirinya. Di samping itu, PSSI bakal memiliki banyak opsi pemain baru yang bisa bermunculan dari kompetisi tersebut.
"Sebab, Piala Dunia ajang bergengsi, harus benar-benar menurunkan pemain pilihan," kata dia.
Baca juga: LIB: regulasi pemain timnas wajib diturunkan di liga belum final
Di sisi lain, kompetisi U-20 juga bisa menjadi ajang seleksi klub mencari para pemain muda yang bisa dipromosikan ke skuat utama untuk musim berikutnya.
Dia mencontohkan, Madura United yang menemukan sejumlah bibit unggulan dari jebolan Madura United U-20 seperti Moch Kevy Syahertian yang sudah mentas di Liga 1 2019, Dhimas Bagus Pangestu, Mohammad Syafiir Ridoni, Fawaid Ansory, dan Yulianto.
"Kami sebenarnya bersyukur dengan adanya kompetisi U-20. Ada pemain-pemain lokal kami yang terpantau dan punya peluang. Mereka akhirnya promosi, membuktikan seperti Kevy yang sudah bisa cetak gol juga," kata dia.
Baca juga: APPI dukung rencana PSSI yang mewajibkan klub turunkan pemain U-20
Baca juga: Persib Bandung tunggu kepastian PSSI soal pemain U-20
Baca juga: Bhayangkara FC setuju aturan pemain U-20 diterapkan di Liga 1
Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2020