Riset yang pertama kali diumumkan pada 11 Juni itu dipimpin oleh Instituto Butantan, pusat riset yang didanai oleh Negara Bagian Sao Paulo.
Kesepakatan dengan Sinovac tidak hanya mencakup uji klinis, tetapi juga untuk pemindahan teknologi guna memproduksi calon vaksin secara lokal.
Pada 29 Juni, Gubernur Sao Paulo Joao Doria mengatakan 9.000 relawan telah terdaftar untuk mengikuti uji klinis vaksin melawan COVID-19, penyakit pernapasan yang disebabkan oleh virus corona jenis baru.
Uji klinis itu akan dilakukan oleh 12 pusat riset di enam negara bagian Brazil, yakni Sao Paulo, Rio de Janeiro, Minas Gerais, Brasilia, Rio Grande do Sul serta Parana, menurut Doria.
Anvisa mengeluarkan izin itu setelah kasus COVID-19 di Brazil mencapai lebih dari 1,5 juta, menjadikannya wabah terburuk kedua di dunia setelah Amerika Serikat, menurut data Kementerian Kesehatan.
Sementara itu, jumlah kematian di Brazil juga bertambah 1.290 dalam 24 jam terakhir sehingga totalnya menjadi 63.174, menurut data tersebut.
Sumber: Reuters
Baca juga: Pantai di Rio de Janeiro dibuka lagi hanya untuk olahraga
Baca juga: Menteri pendidikan Brazil mundur setelah lima hari ditunjuk
Baca juga: Hakim minta Presiden Brazil Bolsonaro pakai masker
Pertemuan ASEAN - Rusia bahas kerja sama atasi COVID-19
Pewarta: Asri Mayang Sari
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2020