Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendi mengajak masyarakat menikmati protokol kesehatan dalam segala aktivitas.Saat ini kita sedang berperang melawan COVID-19. Kalau masyarakat patuh kita bisa lewati bencana ini dengan selamat
Pada kunjungan kerja di Manokwari Selasa Muhadjir menyebutkan wabah virus corona jenis baru (COVID-19) sangat berdampak pada tatanan ekonomi. Guna mengatasi agar perekonomian tetap surfive di awal pandemi pemerintah telah menetapkan status darurat ekonomi.
Baca juga: Menteri PMK : Pasar tradisional jangan jadi klaster baru COVID-19
"Pemerintah sadar itu sehingga perlu melakukan hibernasi ekonomi dengan berhemat agar bisa bertahan hidup. Tapi kondisi ini tidak boleh berlangsung terlalu lama karena bisa berakibat fatal, yakni akan terjadi resesi atau keterpurukan ekonomi," ucap Muhadjir.
Untuk mencegah agar perekonomian negara dan masyarakat tidak terpuruk di tengah wabah COVID-19, sebut Muhadjir, pemerintah memutuskan untuk bangkit dengan menerapkan new normal. Seluruh kegiatan, termasuk perekonomian dapat dibuka secara normal namun wajib menerapkan protokol kesehatan.
Baca juga: Menko PMK minta tidak percaya informasi bahwa COVID-19 itu hoaks
"Pakai masker, jaga jarak, rutin cuci tangan dan lain sebagainya. Ini tidak normal tapi harus menikmati jangan dianggap beban agar bisa tetap beraktivitas dan ekonomi bangkit. Pada fase new normal kita harus produktif tapi tetap aman dari COVID-19," katanya lagi.
Muhadjir mengungkapkan problem mendasar pada fase normal baru ini adalah masyarakat kurang disipilin. Pemerintah pusat berharap seluruh pimpinan di daerah menjadi contoh dan melakukan upaya pendisiplinan terhadap masyarakat.
Baca juga: Menko PMK dan Menkes cek penanganan COVID-19 di Ambon
Selain itu Peraturan daerah (Perda) perlu dibuat serta melibatkan aparat baik TNI, Polri maupun Satuan Polisi Pamong Praja dalam pendisiplinan.
"Saat ini kita sedang berperang melawan COVID-19. Kalau masyarakat patuh kita bisa lewati bencana ini dengan selamat," ujarnya.
Menurutnya pasar tradisional harus diawasi secara baik. Protokol kesehatan harus benar-benar diterapkan baik pengunjung maupun pedagang pasar. Tata kelola pasar diatur, lalu dilakukan pemeriksaan COVID-19 secara periodik.
Ia menekankan usaha mikro dan kecil (UMK) harus tetap bergerak saat pandemi. Upaya ini harus menjadi perhatian serius setiap daerah untuk mencegah penambahan daftar orang miskin baru
"Pada krismon (krisis moneter) tahun 1997-1998 dampaknya besar terhadap ekonomi, tapi dampak itu hanya dirasakan oleh pelaku usaha besar. UMK tetap bertahan saat itu. Sedangkan bencana COVID-19 sekarang ini justru UMK yang mengalami dampak paling serius. Pedagang bakso pendapatan mereka turun drastis, pembeli kurang karena masyarakat takut keluar rumah," sebut Muhadjir.
Ia juga berharap Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan dan seluruh bupati/wali kota mampu mengendalikan perekonomian di wilayah masing-masing. Kesigapan pemerintah daerah sangat penting di tengah bencana.
Pewarta: Toyiban
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2020