• Beranda
  • Berita
  • Kemenparekraf akan buat panduan agar film bisa kembali diproduksi

Kemenparekraf akan buat panduan agar film bisa kembali diproduksi

7 Juli 2020 19:57 WIB
Kemenparekraf akan buat panduan agar film bisa kembali diproduksi
ILUSTRASI: Rumah produksi dalam pembuatan film. ANTARA/Shutterstock/am. (ANTARA/Shutterstock)
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif akan segera mengeluarkan panduan agar industri film di Indonesia yang selama ini vakum akibat pandemi COVID-19 bisa kembali normal.

"Dalam waktu dekat akan mengeluarkan panduan yang membantu berjalannya kembali produksi film," kata Plt Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Josua Puji Mulia Simanjuntak di Jakarta, Selasa.

Proses pengambilan gambar yang melibatkan banyak orang merupakah salah satu yang dihindari di tengah wabah virus corona.

Aktivitas di berbagai aspek seperti tempat makan hingga pusat perbelanjaan berangsur-angsur pulih seiring masuknya fase normal baru. Masyarakat dapat kembali makan di restoran atau berbelanja di mal dengan mematuhi protokol kesehatan.

Josua berharap langkah yang sama bisa diikuti oleh bioskop-bioskop sehingga film-film Indonesia dapat kembali disaksikan di layar lebar.

Baca juga: Menunggu kesiapan Reza Rahadian untuk membuat film panjang

Baca juga: Tetap syuting saat pandemi, cara Reza Rahadian hadapi normal baru


"Masuk kepada adaptasi new normal, jadi orang bisa kembali ke bioskop," katanya.

Dia pun menyambut baik masukan-masukan lain yang bisa menjadi solusi distribusi film di tengah fase normal baru, seperti menonton film dengan konsep "drive in" dari dalam mobil.

Insan perfilman di Indonesia menyiasati pembatasan jarak dengan berbagai adaptasi dan inovasi.

Reza Rahadian membuat serial web yang berjudul "Sementara Selamanya", debut perdananya sebagai sutradara, di mana proses produksi dilakukan dengan peralatan sederhana untuk menghindari adanya keramaian.

Dia hanya mempekerjakan sedikit kru di lokasi syuting, itu pun secara bergantian, tidak seperti pembuatan film besar yang bisa melibatkan 80-120 orang kru.

Menurut Reza ini adalah salah satu cara baru dalam menyambut normal baru agar industri film bisa tetap bergerak dan menghasilkan karya walau di tengah pandemi COVID-19.

"Ini waktu yang tepat untuk adaptasi dan berpikir untuk cara apa yang tepat," ujar Reza dalam peluncuran Festival Film Indonesia 2020 secara virtual, Selasa (16/6).

Baca juga: Kemenparekraf: Protokol kesehatan kembalikan kepercayaan wisatawan

Baca juga: Startup ditantang bangkitkan ekonomi kreatif & pariwisata lewat BEKUP

Baca juga: Pandemi COVID-19 dorong percepatan digitalisasi

Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2020