KBRI berusaha agar WNI dalam keadaan sehat dan asset-assetnya aman dan dapat dipulangkan dengan baik kembali ke Indonesia
Kantor Penghubung Kedutaan Besar RI (KBRI) di Dili memulangkan dua orang nelayan asal Kabupaten Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur, dipulangkan ke Indonesia yang sebelumnya sempat dinyatakan hilang sejak tiga hari lalu.
Dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa, kedua nelayan bernama Yohanes Nabu dan Primus Taunais itu dipulangkan pada pukul 12.00 WITA, Selasa, oleh Kantor Penghubung KBRI Dili di Distrik Oecusse, Timor Leste.
Setelah dinyatakan hilang tiga hari yang lalu, Yohanes Nabu dan Primus Taunais dipulangkan dalam keadaan selamat,bersama dengan perahu motor yang rusak. Namun, dua rekan lainnya, Jefrianus Naheli dan Yani Naheli belum ditemukan hingga saat ini.
Tim Basarnas Kabupaten Timor Tengah Utara dan Provinsi NTT pun masuk terus melakukan pencarian atas keduanya.
“KBRI berusaha agar WNI dalam keadaan sehat dan asset-assetnya aman dan dapat dipulangkan dengan baik kembali ke Indonesia,” kata Kepala Kantor Penghubung KBRI Dili, Marya Onny Silaban.
Dia menyebut bahwa upaya pemulangan kedua nelayan berhasil dilakukan dalam satu hari karena adanya koordinasi dan kerja sama yang baik dengan Pemerintah Timor-Leste, khususnya Komandan Imigrasi Oecusse, Polisi Perbatasan Timor Leste, Bea Cukai dan Dinas Kesehatan Oecusse. Koordinasi juga dilakukan dengan petugas Pos Lintas Batas Negara Wini (PLBN Wini) di Kabupaten Timor Tengah Utara.
Lebih lanjut, Komandan Imigrasi Distrik Oecusse, Timor Leste, Adelaida Da Rosa menegaskan bahwa otoritas setempat memastikan kedua nelayan telah mengalami kecelakaan kerja dan tidak terlibat kegiatan melanggar hukum, sehingga keduanya dapat dipulangkan ke Indonesia.
Kedua nelayan ditemukan terdampar di pantai Pante Macassar Oecusse pada Minggu (5/7) malam oleh warga setempat usai perahu motor yang mereka naiki rusak dan terseret arus kuat hingga terdampar di salah satu pantai di Oecusse.
Menurut penuturan salah satu nelayan, perahu yang digunakan untuk menangkap ikan itu mengalami kerusakan mesin di tengah laut. Kedua nelayan yang hingga kini belum ditemukan, Jefrianus Naheli dan Yani Naheli, berinisiatif untuk mencari bantuan dengan berupaya berenang mencari tepian pantai.
Karena keduanya tak kunjung kembali, Yohanes Nabu dan Primus Taunais pun mencoba menyelamatkan diri dengan melompat dari perahu dan berenang selama satu hari, hingga akhirnya terdampar di pantai Oecusse.
Selama enam bulan terakhir, terdapat tiga kasus nelayan asal NTT yang terdampar di perairan Distrik Oecusse, Timor Leste, yang berbatasan dengan dua kabupaten di NTT, yakni Timor Tengah Utara dan Kupang.
Ketiga kasus tersebut diselesaikan dengan baik dan para nelayan dapat dipulangkan ke Indonesia bersama dengan perahunya. Ombak tinggi, arus laut yang kuat dan angin kencang di perairan sekitar NTT dan Timor Leste menyebabkan banyak nelayan WNI terdampar di perairan Timor Leste, demikian Kantor Penghubung KBRI Dili di Oecusse.
Baca juga: Normal baru belum diterapkan di perbatasan NTT dan Timor Leste
Baca juga: Mahfud MD dan Mendagri pantau perbatasan Indonesia-Timor Leste
Baca juga: PLN segera hadirkan layanan listrik 24 jam di perbatasan Timor Leste
Pewarta: Aria Cindyara
Editor: Azis Kurmala
Copyright © ANTARA 2020