Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur menjadwalkan "tracing" (penelusuran) kesehatan bagi sebanyak 92 santri dan pengasuh Pondok Modern Darussalam Gontor 2 yang diduga terlibat kontak erat dengan santri asal Kabupaten Sidoarjo yang terkonfirmasi positif COVID-19.Teknis pemeriksaan tidak sebatas dengan metode tes cepat COVID-19, namun juga dengan metode tes usap (swab)
"Kami koordinasi dengan pihak ponpes untuk mengetahui riwayat kontak dengan santri tersebut. Dan sampai saat ini rencananya kami akan melakukan pemeriksaan pada 92 orang (santri) kontak," kata Kepala Dinas kesehatan Ponorogo drg Rahayu Kusdarini saat dikonfirmasi melalui telepon, di Ponorogo, Selasa.
Ia menjelaskan nama-nama santri dan pengurus ponpes yang akan diperiksa sudah didaftar pihak Dinkes.
Teknis pemeriksaan, kata dia, tidak sebatas dengan metode tes cepat COVID-19, namun juga dengan metode tes usap (swab).
"Untuk tes usap maupun tes cepat, dua-duanya akan dilakukan besok (Rabu, 8/7)," katanya.
Teknis pemeriksaan, katanya, dilakukan secara bertahap, yakni 92 santri dan pengurus ponpes yang sudah dilakukan penelusuran secara epidemologi dan diidentifikasi sebagai kontak erat/dekat lebih dulu dilakukan tes cepat COVID-19.
Jika hasil tes cepat reaktif, kata Rahayu Kusdarini, santri/pengasuh ponpes bersangkutan akan dilakukan pemeriksaan lanjutan dengan metode tes usap tenggorokan.
Namun jika nonreaktif, kata santri bersangkutan boleh kembali ke kamar/ruang ponpes untuk melanjutkan proses karantina wilayah.
Baca juga: Relawan Indonesia Bersatu gelar tes cepat diikuti ribuan santri Gontor
Baca juga: Pemprov Babel rapid test ratusan santri Gontor
Baca juga: Pemprov kawal kepulangan santri Pesantren Gontor asal Sulsel
Kasus COVIDd-19 di Pondok Modern Darussalam Gontor 2 yang berada di Kecamatan Siman itu bermula saat seorang santri laki-laki berusia 17 tahun datang kembali ke ponpes tersebut pada Rabu (17/6) tanpa membawa surat keterangan sehat dengan hasil tes cepat COVID-19 dari daerah asal.
Sekitar dua pekan kemudian Dinkes Jatim mendapatkan informasi bila ayah kandung santri putra itu terkonfirmasi positif COVID-19.
Dinkes Ponorogo kemudian mengambil langkah untuk memeriksa tes usap pada santri asal Sidoarjo itu.
Hasilnya ke luar Senin (6/7) dengan keterangan positif COVID-19, sehingga langsung dilakukan isolasi di RSUD dr. Hardjono, Ponorogo.
Pemerintah Kabupaten Ponorogo kemudian melakukan tindakan cepat dengan menutup akses masuk sementara ke Pondok Modern Darussalam Gontor 2 yang berada di Desa Madusari, Kecamatan Siman, termasuk bagi warga sekitar.
Baca juga: 543 santri Gontor ikuti tes cepat COVID-19 di Bekasi
Baca juga: Tes "swab" negatif, 247 santri Ponpes Gontor asal Riau bisa ke Jatim
Baca juga: Meneropong penerapan panduan protokol COVID-19 di pondok pesantren
Baca juga: Gubernur Babel lepas 127 santri ke Gontor Jatim
Pewarta: Destyan H. Sujarwoko
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2020