dituangkan dalam bentuk story telling di radio menggunakan empat bahasa lokal
Chief Field Office UNICEF Papua dan Papua Barat Try Laksono Harysantoso mengatakan berbagai inovasi dilakukan untuk melakukan pencegahan COVID-19, termasuk sosialisasi oleh tokoh masyarakat untuk menjangkau warga di daerah yang terpencil.
“Kami merangkul tokoh agama, tokoh adat yang tergabung dalam Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB),” kata Try dalam diskusi Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 di Graha BNPB yang dipantau di Jakarta pada Rabu.
Dengan sosialisasi dari tokoh agama dan adat, pesan-pesan dan petuah dari mereka akan didengarkan dan diikuti oleh masyarakat, kata dia.
UNICEF melakukan pelatihan kepada pada tokoh agama dan adat itu melalui dua metode, yaitu tatap muka untuk yang berada di Jayapura dan lewat pertemuan virtual untuk perwakilan FKUB di kabupaten lain.
Baca juga: Menantikan akhir pandemi COVID-19 di Mimika
Baca juga: Doni Monardo: Papua Barat cukup berhasil kendalikan COVID-19
Pesan-pesan pencegahan itu kemudian akan disampaikan oleh para tokoh agama lewat pertemuan atau ibadah virtual. Otoritas juga menggunakan jaringan radio RRI untuk menyebarkan edukasi tentang protokol kesehatan.
Selain itu, penyebaran pesan juga dilakukan dengan menggandeng influencer pemuda Papua yang menyampaikan sosialisasi lewat berbagai media sosial dan jaringan yang mereka miliki, kata Try.
Untuk semakin meluaskan edukasi protokol kesehatan, UNICEF menerjemahkan materi edukasi dan sosialisasi ke empat bahasa lokal yang digunakan suku-suku di Papua dan Papua Barat.
“Ini akan dituangkan dalam bentuk story telling di radio menggunakan empat bahasa lokal dan satu bahasa Indonesia. Dengan demikian kita harapkan mereka yang tidak memahami bahasa Indonesia masih bisa menerapkan protokol,” kata dia.
Baca juga: Percontohan "RT/RW Tangguh COVID-19" diluncurkan di Papua
Baca juga: Menkes harap tenaga medis di Papua terus jalankan protokol kesehatan
Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2020