Perusahaan yang berbasis di California, Amerika Serikat yang dimiliki oleh perusahaan Wanxiang Group asal China ini, telah menjadi berita utama karena pengajuan kebangkrutan sebelum Grup Wanxiang memutuskan untuk memberi mereka kesempatan lain dan lebih banyak dana.
Menurut laporan lain dari The Verge, Karma Automotive telah menerima dana sebesar 5 hingga 10 juta dolar Amerika Serikat, serta pinjaman proteksi gaji setelah melalui beberapa putaran PHK selama setahun terakhir.
Baca juga: Corona sebabkan penjualan otomotif China anjlok
Baca juga: Produsen otomotif Inggris putar otak cari pasokan dari luar China
Karma Automotive adalah sebuah perusahaan yang dibuat dari Fisker, yang meluncurkan Fisker Karma asli pada tahun 2012. Mobil yang sama seperti saat ini semacam Karma Revero yang menampilkan powertrain hibrida dengan kemampuan jangkauan-luas dengan motor listrik ganda dan Mesin 2.0 liter empat silinder turbo.
Diketahui, kendaraan listrik tersebut mampu menghasilkan tenaga gabungan hingga hingga 403 HP dan 50 mil (80 km) dari kisaran EV.
Selain itu, Karma juga telah mengungkap kendaraan Revero GT 2020 yang diperbarui dengan tampilan desain yang direvisi dan powertrain hibrida-listrik baru dengan output gabungan 528 HP dan jangkauan 80 mil (128 km) dari EV.
"Kami saat ini sedang dalam diskusi dengan sejumlah mitra ritel potensial di Jerman serta Swiss dan Austria yang memiliki kemampuan untuk memenuhi ekspektasi konsumen yang berkembang bersama penawaran desain dan teknologi Karma yang berbeda," kata Rogier Kroymans, VP Eropa Penjualan dan Pengembangan Jaringan Karma di Eropa. .
Perusahaan mengatakan, model pertama yang ditawarkan di Jerman, Austria, dan Swiss akan menjadi Revero asli dan bukan Revero GT 2020, meskipun dalam jumlah terbatas sebelum mereka meluncurkan model masa depan mereka pada tahun 2021.
Baca juga: Bisnis Mercedes-Benz di China berangsur normal
Baca juga: Cara China dorong penjualan otomotif
Baca juga: Industri otomotif Dongfeng Honda di Wuhan mulai beroperasi lagi
Pewarta: Chairul Rohman
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2020
