"Ada pertimbangan subyektif dan obyektif," kata Nasaruddin dalam konferensi pers virtual yang dipantau dari Jakarta, Kamis.
Hadir dalam konferensi virtual itu Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy dan unsur kementerian/lembaga lainnya.
Nasaruddin mengatakan pertimbangan subyektif itu adalah Istiqlal sedang direnovasi. Meski sudah 98 persen pengerjaan selesai tetapi memang belum siap dibuka untuk umum.
Baca juga: Pemerintah terbitkan panduan shalat Idul Adha, sembelih hewan kurban
Baca juga: DMI Kota Bogor ingatkan Shalat Idul Adha terapkan protokol kesehatan
Menurut dia, di beberapa tempat renovasi memerlukan penyelesaian seperti di bagian pintu masuk.
"Waktu mepet untuk penyempurnaan, banyak yang belum selesai, masih banyak hal yang perlu kami sempurnakan," kata dia.
Sedangkan untuk alasan obyektif, Imam Besar Istiqlal mengatakan pengelola ingin mengutamakan keselamatan jamaah sehingga tidak menyelenggarakan Idul Adha.
"Pertimbangan kesehatan dan keamanan juga, diputuskan Istiqlal belum bisa melaksanakan Idul Adha," katanya.*
Baca juga: Shalat Idul Adha di Kota Bogor akan terapkan protokol kesehatan
Baca juga: PP Muhammadiyah anjurkan shalat Idul Adha tetap di rumah
Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020