"Manfaatkan waktu masa muda dengan kegiatan yang positif. Jangan memakai narkoba, miras, dan segala macam bentuk kegiatan negatif lainnya. Gelora semangat jiwa muda harus disalurkan ke hal-hal yang positif, misalnya melalui berorganisasi," kata Bamsoet dalam rilis tertulisnya di Jakarta, Senin.
Selain bisa menambah pengalaman, katanya, manfaat berorganisasi juga bisa memperkuat jaringan persahabatan yang kelak akan membantu dalam mengarungi kehidupan di masa mendatang.
Pada kesempatan itu, Bamsoet mewakili para orang tua dan wali murid dalam MPLS dan serah terima siswa ke pihak sekolah di SMAN 6 Jakarta yang berlangsung secara virtual.
Di hadapan siswa, politikus senior Partai Golkar itu berbagi kisah hidupnya, seraya berpesan agar para siswa harus membiasakan diri berorganisasi, baik melalui OSIS maupun kegiatan ekstrakulikuler sebagai tempat menempa karakter, sekaligus menjadi pelengkap bagi pendidikan formal yang telah didapatkan di kelas sekolah.
Baca juga: Ketua MPR: Anggaran pilkada segera direalisasikan secara optimal
Mantan Ketua DPR RI itu menceritakan semasa dirinya SMA dahulu bercita-cita menjadi dokter, namun perjalanan hidup malah menuntunnya kuliah di jurusan akuntansi.
Bamsoet mengungkapkan setelah lulus bekerja sebagai wartawan, pengusaha, hingga akhirnya garis tangan membawanya menjadi anggota DPR RI hingga kelak menjadi Ketua DPR RI, dan kini menjadi Ketua MPR RI.
"Gantungkan cita-citamu setinggi langit, namun tak perlu terlalu kecewa jika cita-cita tersebut kelak tak bisa dicapai. Karena bisa jadi, Tuhan sedang mempersiapkan hal lain untuk kalian. Yang baik menurut Tuhan pasti tak akan membuat kalian kecewa. Terkadang kita tak tahu apa yang akan terjadi di kehidupan mendatang, yang penting persiapkan diri untuk menghadapi apapun. Jadilah pribadi yang adaptif yang bisa menyesuaikan terhadap kondisi dan situasi apapun," cerita Bamsoet.
Wakil Ketua Umum KADIN Indonesia itu mengingatkan para siswa untuk tak takut menghadapi kegagalan karena justru di masa muda itulah kegagalan harus dinikmati sehingga bisa menjadi bekal di hari esok.
Dengan semakin banyak mengalami kegagalan, kata dia, akan semakin banyak pelajaran yang didapat.
"Saya saja pernah empat kali gagal terpilih menjadi anggota DPR RI. Karena menghadapi kegagalan itulah, akhirnya saya bisa menemukan peluang menjadi pengusaha. Membangun berbagai usaha dari nol, menyiapkan kehidupan yang baik untuk keluarga dan anak-anak. Hingga akhirnya di tahun 2009, Tuhan mengamanahkan saya menjadi anggota DPR RI. Karena sudah menjadi pengusaha, alhamdulilah saat menjadi anggota DPR RI tak pernah sekalipun tergiur melakukan hal-hal tercela untuk memperkaya diri," jelas Bamsoet.
Baca juga: Ketua MPR minta pemda masif sosialisasikan kepatuhan protokol COVID-19
Kepala Badan Bela Negara FKPPI ini menekankan profesi apapun yang kelak dipilih dan dijalani oleh para siswa di masa depan tak menjadi persoalan, asalkan halal.
Ia mengingatkan bahwa tidak ada yang instan di dunia ini sehingga jika mau menjadi politisi, polisi, akuntan, pengacara, bahkan youtuber sekalipun, semua butuh proses dan kerja keras, sebagaimana pohon harus memiliki akarnya yang kuat agar tidak mudah tumbang diterpa hujan badai.
"Para youtuber yang sering kalian lihat videonya, seperti Raffi Ahmad, Atta Halilintar, Jessica Iskandar, Gading Marten, Baim Wong, ataupun Irfan Hakim, mereka adalah sosok pekerja keras. Setiap hari berfikir untuk membuat konten yang menarik untuk dinikmati. Mereka menjadi besar seperti saat ini bukanlah karena tiba-tiba. Ada banyak proses yang dilalui, yang bahkan turut menguras air mata. Jika dipelajari, orang-orang menjadi sukses karena dua hal, kerja keras dan berdoa. Kunci utamanya, muliakan orang tua dan guru," kata Bamsoet.
Baca juga: Bamsoet minta "tracing" soal siswa Secapa AD COVID-19
Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Joko Susilo
Copyright © ANTARA 2020