Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan ada sebanyak 17 investor berpotensi besar merelokasikan investasinya ke Indonesia.Hingga saat ini sudah ada tujuh perusahaan yang telah resmi melakukan relokasi investasi ke Indonesia
"Ada 17 perusahaan yang sudah 70 persen hingga 80 persen potensinya (untuk benar-benar relokasi ke Indonesia)," katanya dalam peluncuran buku "Pandemi Corona: Virus Deglobalisasi Masa Depan Perekonomian Global dan Nasional" di Jakarta, Senin.
Baca juga: Kepala BKPM janji berikan pelayanan prima kepada investor serius
Bahlil menjelaskan hingga saat ini sudah ada tujuh perusahaan yang telah resmi melakukan relokasi investasi ke Indonesia. Pemerintah pun terus memburu perusahaan-perusahaan yang akan melakukan relokasi investasi untuk bisa masuk ke Tanah Air.
"Tujuh (perusahaan) kemarin sudah diresmikan, groundbreaking-nya juga sudah mulai. Selanjutnya sudah clear," katanya.
Selain perusahaan-perusahaan tersebut, Bahlil mengatakan pihaknya juga tengah memantau 119 perusahaan yang potensial untuk melakukan relokasi investasi. Data 119 perusahaan itu berasal dari KBRI, perwakilan BKPM di luar negeri (IIPC) hingga media massa.
Total rencana investasi dari 119 perusahaan itu mencapai 41,392 miliar dolar AS dan diproyeksikan bisa menyerap 162 ribu tenaga kerja.
Sementara dari potensi 17 perusahaan, nilai investasinya mencapai 37 miliar dolar AS dengan proyeksi penyerapan 112 ribu tenaga kerja.
Dari total 143 perusahaan yang telah, berminat, dan berpotensi untuk merelokasi investasi ke Indonesia, BKPM mengelompokkan mereka berdasarkan negara yakni Amerika Serikat (57 perusahaan), Taiwan (39 perusahaan), Korea Selatan (25 perusahaan), Jepang (21 perusahaan), dan Hong Kong (satu perusahaan).
Baca juga: Relokasi pabrik, BKPM pastikan Juli 2020 sudah ada "groundbreaking"
Baca juga: Rencana induk Kawasan industri Batang ditargetkan selesai pekan ini
Pewarta: Ade Irma Junida
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2020