Presiden Kosta Rika Carlos Alvarado pada Minggu mengatakan negara Amerika Tengah itu akan memulai negosiasi dengan Dana Moneter Internasional (IMF) untuk mengakses paket bantuan keuangan untuk membantu mengimbangi pukulan ekonomi akibat pandemi COVID-19.Rincian ini akan dibahas tidak hanya dengan IMF, tetapi juga dengan aktor-aktor politik utama seperti Majelis Legislatif
Presiden Alvarado tidak membahas tentang ukuran paket itu tetapi laporan media setempat, mengutip sumber-sumber bank sentral, mengatakan bantuan ke Kosta Rika akan bernilai sekitar 2,25 miliar dolar AS (setara Rp32,76 triliun).
Menurut kementerian keuangan Kosta Rika, pengaturan siaga (standby arrangement/SBA) IMF akan mendatangkan dana untuk mengimbangi berkurangnya pendapatan pemerintah karena defisit pada tahun 2020 tampaknya akan melebihi 9,7 persen dari produk domestik bruto (PDB).
Baca juga: IMF: Partisipasi sektor swasta dalam pengurangan utang G20 "penting"
Baca juga: IMF prediksi resesi global, pertumbuhan diproyeksikan minus 4,9 persen
Standby Arrangement (SBA) adalah program ekonomi dari IMF yang melibatkan bantuan keuangan kepada negara anggota yang membutuhkan bantuan keuangan yang biasanya disebabkan oleh krisis keuangan.
"Situasi ekstrem yang disebabkan COVID-19 menjadikan perjanjian dengan IMF ini penting untuk menjaga stabilitas ekonomi negara di tahun-tahun mendatang," kata Presiden Carlos Alvarado di televisi nasional, Minggu.
Presiden Alvarado mengatakan bahwa masih terlalu dini untuk mengetahui apa yang akan menjadi komitmen Kosta Rika, tetapi negara itu akan memasukkan langkah-langkah untuk mengurangi pengeluaran, meningkatkan pendapatan dan membuat manajemen publik lebih efisien.
"Rincian ini akan dibahas tidak hanya dengan IMF, tetapi juga dengan aktor-aktor politik utama seperti Majelis Legislatif," ujar Alvarado.
Pada Minggu, Kosta Rika telah melaporkan 7.596 kasus infeksi virus corona baru dan 30 kematian.
Sumber: Reuters
Baca juga: IMF: Gunakan respons terhadap pandemi dalam tangani krisis iklim
Baca juga: Bank Dunia dan IMF pilih bertemu virtual pada Oktober karena COVID-19
Pewarta: Yuni Arisandy Sinaga
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2020