"Beliau meninggal dunia pada pukul 03.30 WIB, Selasa. Sempat dirawat di rumah sakit selama lima hari. Karena kondisinya telah stabil, dokter yang merawat mengizinkan pulang. Namun, sesampai di rumah kondisinya menurun kembali. Beliau kemudian dirawat di rumah sakit hingga meninggal dunia," kata Dani Pramudya yang mendampingi almarhum dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Selasa.
Abdullah Syam atau Abdullah Syarief Mukhtar lahir di Bogor, 22 Februari 1948. Almarhum dilantik menjadi Ketua Umum DPP LDII dalam beberapa periode seperti 1998-2005, 2005-2011, 2011-2016 dan 2016-2021.
Ketua DPP LDII Prasetyo Sunaryo mengatakan dalam memimpin organisasi selama empat periode Abdullah Syam membawa perubahan dalam gerak organisasi yang lebih inklusif dan lincah dalam membaca lingkungan strategis.
Baca juga: Forkopimko Jaksel gandeng LDII kampanyekan silaturahim ormas virtual
Baca juga: Babel gandeng ormas Islam kembangkan kelapa kopyor, ubi hingga kopi
"Pada saat reformasi, Pak Abdullah Syam berhasil memanfaatkan momentum tersebut dengan menerbitkan Majalah Nuansa dengan izin resmi memakai SIUPP," kata dia.
Abdullah Syam, kata dia, selain menjadi birokrat dan peneliti di Kementerian Kehutanan merupakan sosok yang aktif. Dia tak segan-segan menyambangi warga LDII di wilayah Pulau Sebatik, perbatasan Indonesia-Malaysia. Selain itu, almarhum juga kerap menyambangi para pelajar atau warga LDII yang bekerja di luar negeri untuk melihat secara langsung kegiatan pembinaan generasi muda.
Ketua DPP LDII Chriswanto Santoso mengatakan Abdullah Syam pada 2007 mempelopori gerakan "Paradigma Baru" dan mengarahkan organisasi dan warga LDII lebih dekat dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI).
"Paradigma baru itu membuat hubungan LDII dengan MUI menjadi sangat dekat. Lima warga LDII menjadi pengurus MUI Pusat dan Pak Abdullah Syam juga menjadi anggota Dewan Pertimbangan MUI," kata dia.
Pada 2012, kata dia, Abdullah Syam bersama pimpinan ormas Islam lainnya ditunjuk sebagai anggota Amirul Haj. Kedekatan LDII dan MUI terus berlanjut.
LDII, lanjut dia, berpartisipasi aktif dalam berbagai kegiatan MUI, seperti unjuk rasa menggolkan UU Antipornografi dan menolak RUU Haluan Ideologi Pancasila.
Menurut Sekretaris Umum DPP LDII Dody T Wijaya, Abdullah Syam pada 2016 mengajak seluruh warga LDII menghormati para guru. Program itu diwujudkan dalam "Gerakan Ayo Menghormati Guru",
"Gerakan tersebut mengajak warga LDII dan seluruh bangsa Indonesia untuk menghormati para guru, baik guru dalam sekolah formal maupun nonformal seperti kiai, mubaligh-mubalighah, hingga orangtua," kata Dody.
Dia mengatakan gerakan itu selalu dikenang karena mengingatkan kembali fungsi sentral para guru dalam menentukan arah berbangsa dan bernegara.*
Baca juga: LDII Kota Makassar komitmen mengurangi sampah di laut
Baca juga: LDII: Jumlah hewan kurban alami peningkatan hingga 50 persen
Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020