Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Pusat, Erizon Safari mengatakan sepanjang pandemi COVID-19 di Ibu Kota sejak Maret 2020, sebanyak lima pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) di sempat ditutup karena ditemukan petugas kesehatan terpapar virus asal Wuhan itu.Terakhir, Puskesmas Kecamatan Cempaka Putih
"Untuk sekarang seluruh Puskesmas sudah beroperasi lagi. Lima Puskesmas sempat ditutup itu akumulasi sejak Maret 2020. Terakhir, Puskesmas Kecamatan Cempaka Putih," kata Erizon saat dikonfirmasi, di Jakarta, Selasa.
Erizon menyebutkan para tenaga medis yang positif COVID-19 itu dipastikan telah menjalani isolasi mandiri.
"Umumnya tenaga medis yang terpapar langsung lakukan isolasi mandiri," kata Erizon.
Penutupan Puskesmas dilakukan untuk memastikan proses disinfeksi bisa berjalan dengan baik sehingga kondisi Puskesmas kembali steril dari virus maupun kuman-kuman.
Baca juga: Dinkes DKI terus promosikan antisipasi COVID-19 di Puskesmas-CFD
Contohnya seperti Puskesmas Cempaka Putih yang sempat ditutup selama dua hari pada Sabtu (11/7) hingga Ahad (12/7) untuk proses disinfeksi usai ditemukan petugas medisnya terpapar COVID-19.
Seluruh petugas yang bekerja di Puskesmas Cempaka Putih harus menjalani tes usap memastikan ada atau tidaknya kembali kasus positif COVID-19.
"Kami semua petugas di Puskesmas Cempaka Putih harus ikut tes usap massal. Selama menunggu hasil kemarin kami isolasi mandiri. Nah hasilnya Alhamdulillah negatif semuanya, termasuk saya," kata Kepala Puskesmas Cempaka Putih Dicky Alsadik saat dihubungi.
Dicky juga mengatakan pihaknya saat ini kembali melayani pelayanan kesehatan di Puskesmas Cempaka Putih usai selama dua hari layanannya sempat dipindahkan ke RSUD Cempaka Putih dan Puskesmas Kelurahan Cempaka Putih Barat.
"Alhamdulillah hari ini sudah kembali bertugas, jadi masyarakat bisa ke Puskesmas Cempaka Putih lagi," ujar Dicky.
Baca juga: Kemendagri: Rapid test telah disebar ke puskesmas DKI Jakarta
Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2020