Pada hari ini 16 alat penyebarluasan informasi tersebut telah difungsikan
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan bahwa 16 alat penyebarluasan informasi gempa dan peringatan dini tsunami telah terpasang dan berfungsi di sejumlah wilayah di Jawa Tengah.
"Pada hari ini 16 alat penyebarluasan informasi tersebut telah difungsikan," kata Kepala Stasiun Geofisika BMKG Banjarnegara Setyoajie Prayoedhie di Banjarnegara, Jawa Tengah, Rabu.
Baca juga: Nelayan diimbau waspadai gelombang tinggi di laut selatan Jabar-DIY
Dia menjelaskan sebelumnya BMKG berencana memasang 14 alat namun dalam perkembangannya ditambah menjadi 16 alat
"Untuk Provinsi Jawa Tengah, BMKG memasang alat tersebut di 16 lokasi yang tersebar di sejumlah kabupaten/kota di Jawa Tengah," katanya.
Dia menjelaskan pemasangan alat tersebut dilakukan di Kantor Stageof Banjarnegara, TVRI Semarang, RRI Purwokerto, BPBD Blora, BPBD Grobogan, BPBD Boyolali, BPBD Wonogiri, BPBD Klaten.
Baca juga: BMKG prakirakan Jateng selatan alami kemarau basah
Selain itu, BPBD Pekalongan, BPBD Pemalang, BPBD Batang, BPBD Tegal, BPBD Banyumas, BPBD Cilacap, BPBD Provinsi Jateng dan Kantor Bupati Kebumen.
Dia menjelaskan alat penyebarluasan informasi gempa dan peringatan dini tsunami tersebut memiliki nama Warning Receiver System (WRS) NewGen yang merupakan teknologi terobosan baru.
"Alat ini memberikan informasi gempa secara lebih cepat karena bersifat aktual secara otomatis dari BMKG," katanya.
Baca juga: BMKG segera pasang alat perekam guncangan tanah di Jateng
Dia juga kembali menjelaskan bahwa percepatan penyebarluasan informasi gempa dan peringatan dini tsunami ini memastikan para pemangku kebijakan dapat mengambil langkah penting selanjutnya secara cepat dalam penanganan bencana, sehingga memberikan manfaat nyata dalam menyelamatkan masyarakat dari bencana.
"WRS NewGen dapat menyajikan informasi dalam waktu kurang dari tiga menit bahkan bisa dalam waktu dua menit setelah terjadi gempa, sehingga meskipun parameternya bersifat sementara namun dapat digunakan oleh BPBD atau pemangku kebencanaan untuk segera mengambil respons cepat guna melakukan langkah-langkah upaya mitigasi sehingga diharapkan dapat mengurangi korban jiwa dan dampak gempa lainnya secara dini," katanya.
Baca juga: BMKG: Baru 70 persen wilayah Jateng masuki kemarau
Dia menambahkan dengan terpasangnya alat tersebut diharapkan dapat meningkatkan performa penyebarluasan informasi gempa dan peringatan dini tsunami dari BMKG Pusat Jakarta ke kantor unit pelaksana teknis BMKG, pemerintah daerah, kementerian lembaga, media dan lembaga lain yang terkait penanganan bencana, khususnya di Provinsi Jawa Tengah.
"Harapan kami dengan adanya alat ini, maka akan dapat mempercepat respons dalam penanganan bencana, sehingga dapat memberikan manfaat nyata dalam menyelamatkan masyarakat Indonesia dari bencana," katanya.
Baca juga: BMKG: Awal musim kemarau di Jateng selatan mundur
Pewarta: Wuryanti Puspitasari
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2020