• Beranda
  • Berita
  • Wall Street jatuh, Indeks Dow Jones turun 135,39 poin

Wall Street jatuh, Indeks Dow Jones turun 135,39 poin

17 Juli 2020 06:37 WIB
Wall Street jatuh, Indeks Dow Jones turun 135,39 poin
Seorang pialang sambil menggunakan masker mulai bekerja pada hari pertama perdagangan saham sejak ditutup akibat wabah virus corona (COVID-19) di lantai bursa New York Stock Exchange (NYSE), New York, Amerika Serikat (26/5/2020). ANTARA/REUTERS/Brendan McDermid/aa.

Indeks Dow Jones turun 135,39 poin atau 0,50 persen menjadi ditutup di 26.734,71 poin

Saham-saham di Wall Street jatuh pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), setelah data menunjukkan 1,3 juta orang Amerika mengajukan tunjangan pengangguran pada pekan lalu.

Indeks Dow Jones Industrial Average turun 135,39 poin atau 0,50 persen, menjadi ditutup di 26.734,71 poin.

Sementara, Indeks S&P 500 melemah 10,99 poin atau 0,34 persen, menjadi berakhir di 3.215,57 poin dan Indeks Komposit Nasdaq ditutup merosot 76,66 poin atau 0,73 persen, menjadi 10.473,83 poin.

Baca juga: Wall Street dibuka merosot, dipicu data pekerjaan di AS mengecewakan

Enam dari 11 sektor utama S&P 500 ditutup lebih rendah, dengan sektor teknologi dan real estat masing-masing turun 1,22 persen dan 1,19 persen, memimpin kerugian sektoral. Sementara itu, sektor utilitas naik 1,33 persen, merupakan kelompok dengan kinerja terbaik.

Klaim awal pengangguran di Amerika Serikat, cara kasar untuk mengukur PHK, mencapai 1,3 juta pada pekan yang berakhir 11 Juli, menyusul revisi 1,31 juta pada minggu sebelumnya, Departemen Tenaga Kerja melaporkan pada Kamis (16/7/2020). Para ekonom yang disurvei oleh MarketWatch memperkirakan 1,24 juta klaim baru.

Selama empat bulan terakhir, lebih dari 51 juta orang Amerika telah mengajukan klaim pengangguran baru karena pandemi COVID-19 terus membebani pasar tenaga kerja.

Lebih dari 3,5 juta kasus COVID-19 terkonfirmasi telah dilaporkan di Amerika Serikat, dengan lebih dari 138.000 kematian, pada Kamis sore (16/7/2020), data penghitungan oleh Universitas Johns Hopkins menunjukkan.

Data ekonomi lainnya, penjualan ritel AS, menurut Departemen Perdagangan, naik 7,5 persen pada Juni, melebihi ekspektasi pasar.

Di sisi perusahaan, dikutip dari Xinhua, Bank of America membukukan laba kuartal kedua yang lebih besar dari perkiraan, namun, harga sahamnya jatuh 2,7 persen. Sebaliknya, saham Morgan Stanley diperdagangkan lebih tinggi karena labanya yang kuat.

Musim pelaporan laba kuartal kedua perusahaan-perusahaan dimulai minggu ini dengan bank-bank raksasa yang paling awal melapor. Bank-bank AS telah melaporkan hasil yang beragam sejauh ini.

Baca juga: Dolar terangkat ketika lonjakan kasus virus memicu penghindaran risiko
Baca juga: Emas jatuh 13,5 dolar ketika ECB pertahankan kebijakan tidak berubah

Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2020