Penjualan komulatif Kona Electric mencapai 103.719 unit per 30 Juni 2020. Penjualan di luar Korea menyumbang tiga perempat dari total penjualan tersebut, kata Hyundai dalam satu pernyataan, Kamis (16/7) waktu Korea.
Hyundai mengklaim bahwa Kona Electric telah banyak dipuji karena menghadirkan fitur terkemuka di kelasnya, kemampuan pengisian daya yang cepat, serta fitur keselamatan dan kenyamanan. Mobil ini telah mendapatkan banyak penghargaan dari media otomotif dunia.
Berpijak dari kesuksesan Kona Electric, Hyundai akan fokus mengembangkan mobilitas tanpa emisi dan berencana menjual 560.000 kendaraan listrik baterai selain model FCEV (fuel cell electric vehicle) pada 2025.
Kona Electric yang dibekali baterai lithium-ion 64 kWh memiliki jangkauan 258 miles (sekira 415 km) untuk satu kali pengisian penuh daya baterai, berdasarkan pengujian standar Eropa.
Mobil ini memiliki lampu utama LED, demikian juga lampu belakang dan lampu siang hari. Kona Electric mampu menghasilkan tenaga maksimum 201 tenaga kuda dan torsi 291 lb.ft.
Untuk perangkat hiburan, Kona Electric dilengkapi layar sentuh 10,25 inci untuk navigasi dan hiburan, berikut fitur Android Auto dan Apple CarPlay. Sementara fitur keselamatannya meliputi Forward Collision-Avoidance Assist (FCA), Lane Keeping Assist (LKA), High Beam Assist (pada model yang dilengkapi lampu LED), Peringatan Perhatian Pengemudi (DAW), dan Peringatan Tabrakan Blind-Spot (BCW).
Yang menarik lainnya, mobil ini ditambahi fitur layar head-up (dengan tampilan layar pop-up aktif), wiper dengan sensor hujan, dan pengisian daya perangkat nirkabel Qi.
Baca juga: Siap-siap, mobil listrik Hyundai NE rilis tahun depan
Baca juga: Sukses lintasi Saula Himal, Hyundai Kona EV ingin pecahkan rekor lagi
Baca juga: Alasan Hyundai pilih Ioniq untuk pasar mobil listrik Indonesia
Pewarta: Suryanto
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2020