Desakan tersebut memberi sinyal bahwa Eropa mengambil langkah yang lebih keras terhadap badan PBB itu.
Berlin, yang memegang jabatan presiden bergilir Uni Eropa, sejauh ini melindungi organisasi yang bermarkas di Jenewa itu dari kecaman paling keras oleh Washington, yang ingin meninggalkan WHO karena kedekatannya dengan China.
Tetapi sekarang Jerman tampaknya mengambil posisi yang lebih tegas.
"Ketika menilai kembali pekerjaan WHO selama krisis, saya memiliki kesempatan untuk berbicara dengan direktur jenderal Tedros (Adhanom Ghebreyesus) pada hari Selasa di Paris serta dua minggu yang lalu di Jenewa, dan dalam percakapan tersebut saya sangat mendorongnya untuk meluncurkan komisi ahli independen ini dan untuk mempercepat peluncurannya, "Jens Spahn mengatakan pada konferensi pers di Berlin.
WHO mengatakan pekan lalu bahwa pihaknya akan membentuk panel independen untuk meninjau kembali penanganannya terhadap pandemi COVID-19 dan respons oleh pemerintah.
"Resolusi Majelis Kesehatan Dunia pada Mei 2020 menyerukan WHO untuk memulai panel seperti itu dan panel telah dibentuk untuk meninjau pengalaman yang diperoleh dan pelajaran dari respon kesehatan internasional yang dikoordinasi WHO untuk COVID-19. Ini melibatkan respons global, termasuk tetapi tidak terbatas pada, WHO, " ujar juru bicara WHO.
Presiden AS Donald Trump menuduh WHO terlalu dekat dengan China, tempat virus corona pertama kali muncul akhir tahun lalu.
Trump juga menuduh WHO tidak melakukan cukup banyak upaya untuk mempertanyakan tindakan Beijing pada awal krisis.
Tedros telah menolak saran itu dan mengatakan bahwa WHO menginformasikan virus corona kepada dunia.
Tedros mengatakan panel akan memberikan laporan sementara untuk pertemuan tahunan para menteri kesehatan pada bulan November dan menyajikan "laporan substantif" Mei mendatang.
Spahn mengatakan peninjauan itu penting sekarang, sementara pandemi masih berkecamuk di seluruh dunia, karena "kita sudah bisa menarik kesimpulan."
Ini bisa mengarah pada tindakan cepat atas tata kelola badan dan peningkatan "kerja sama antara tingkat politik dan ilmiah" organisasi, Spahn menambahkan.
Pemerintah Uni Eropa mengatakan peninjauan harus diikuti oleh reformasi organisasi, kemungkinan sudah dibahas dengan Amerika Serikat dan anggota lain dari kelompok negara-negara kaya G7, kata para pejabat kepada Reuters.
Seorang pejabat mengatakan tujuannya adalah untuk memastikan independensi WHO.
Sumber : Reuters
Baca juga: Dua pekan lagi WHO dapatkan hasil awal uji coba obat COVID-19
Baca juga: Tedros: Tinjauan COVID-19 tak akan mengganggu tugas WHO
Baca juga: Jerman perkirakan vaksin COVID-19 siap akhir tahun ini
Pewarta: Azis Kurmala
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2020