"Jadi, ketika nanti rekomendasi sudah ditandatangani oleh Ibu Megawati Soekarnoputri, karena beliau yang punya kewenangan sesuai dengan keputusan kongres, maka semua wajib untuk taat," kata Hasto dalam konferensi pers secara virtual di kantor DPP PDIP, Jakarta, Jumat.
Hasto mengatakan hal itu menanggapi partainya yang belum mengeluarkan keputusan final soal Pilkada Kota Medan, namun kader PDIP Akhyar Nasution justru digadang oleh PKS dan Partai Demokrat.
Sementara PDIP sendiri diisukan kuat mengusung Bobby Nasution, yang merupakan menantu Presiden Joko Widodo.
Menurut dia, PDIP adalah partai yang memiliki disiplin. Oleh karena itu, dirinya meminta seluruh kader partai di Medan untuk sabar menunggu pengumuman rekomendasi.
"Tentang Medan, PDI Perjuangan ini partai yang punya disiplin, partai yang tegak pada konstitusi partai, taat asas. Jadi, yang di kota Medan tunggu saja tanggal mainnya," tegas Hasto.
Baca juga: Bobby Nasution dan DP diusung NasDem untuk Pilkada Medan dan Makassar
Diketahui, Partai Demokrat dan PKS menilai Akhyar saat ini masih kandidat yang paling tinggi elektabilitasnya di Medan, sebab posisinya sebagai petahana.
DPP Demokrat bahkan sudah menerbitkan surat tugas untuk Akhyar. Sedangkan PKS masih berproses di pengurus pusat, sementara DPW PKS Sumut sudah menyatakan dukungannya kepada Akhyar. Kini, prosesnya tinggal mencari pendamping Akhyar.
PKS sendiri memiliki 7 kursi di DPRD Medan, sementara Partai Demokrat memiliki 4 kursi. Sehingga, telah memenuhi syarat minimum 10 kursi untuk bisa mengajukan kandidat di Pilkada kota Medan.
Sebelumnya, PDIP Sumut mengaku telah mendengar kabar dukungan PKS dan Demokrat tersebut, namun PDIP Sumut yakin Akhyar memahami mekanisme di internal PDIP.
Baca juga: Bobby Nasution kunjungi Fraksi Partai Gerindra
Baca juga: Gerindra Sumut tunggu putusan Prabowo terkait Pilkada Medan
Baca juga: PDIP belum putuskan usung paslon di Pilkada Medan
Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2020