Kanit Reskrim Polsek Cimanggis, AKP Harun Rosyid di Depok, Jumat mengatakan, korban diduga terkena serangan jantung ketika sedang bersepeda.
Ia mengatakan telah menghubungi keluarga korban, dan jasad korban dibawa ke RS Bhayangkara Brimob, Kelapa Dua, Depok, selanjutnya disemayamkan di rumah duka di Perumahan Griya Tugu Asri Cimanggis Depok.
Hadi yang juga mantan anggota Dewan Pengawas LKBN Antara tersebut ditemukan tergeletak dengan berpakaian olahraga dan sepedanya di depan resto Golden Stick di Jalan Akses UI Depok.
Salah seorang saksi mata, Oji mengatakan tidak mengetahui mengapa peseda tersebut terjatuh dan meninggal dunia.
"Tiba-tiba saja dia tergeletak, tapi warga tak berani mendekat takut COVID-19," katanya.
Tak lama kemudian tim dokter dari RS Bhayangkara Brimob bersama Inafis Polres Metro Depok dan Unit Reskrim Polsek Cimanggis datang ke lokasi kejadian.
Pria kelahiran 9 Desember 1964 ini dimakamkan di Pemakaman Griya Tugu Asri Kota Depok. Setelah sebelumnya diholatkan di Masjid Darussalam yang berada di komplek perumahan tersebut.
"Kami mohon maaf jika ada kesalahan almarhum baik yang disengaja maupun tidak disengaja," kata salah seorang perwakilan keluarga sebelum melepas kepergian almarhum kepemakaman di Pemakaman Griya Tugu Asri Depok.
Almarhum Hadi lahir di Kota Surabaya, dan menyelesaikan pendidikan sarjana di Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni Universitas Negeri Malang pada 1990.
Pada 1993, Hadi bekerja sebagai wartawan di Republika dengan jabatan redaktur hingga 1996. Hadi juga pernah menjadi Staf Khusus (Stafus) Ignasius Jonan saat menjabat Menteri Perhubungan dan Menteri ESDM.
Baca juga: Komisaris Pertagas Hadi Djuraid meninggal dunia
Baca juga: Menhub mengaku kenal dengan staf Jonan
Baca juga: Menteri Perhubungan siap diskusi soal seragam
Baca juga: Kemenhub sederhanakan pengurusan perizinan
Pewarta: Feru Lantara
Editor: Tunggul Susilo
Copyright © ANTARA 2020