• Beranda
  • Berita
  • Pemkab Purbalingga dorong UMKM terus berinovasi dan berkreasi

Pemkab Purbalingga dorong UMKM terus berinovasi dan berkreasi

17 Juli 2020 22:15 WIB
Pemkab Purbalingga dorong UMKM terus berinovasi dan berkreasi
"Face Shield" buatan pelaku usaha kecil di Purbalingga (ANTARA/HO - dok. pribadi)

Pemerintah Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah mendorong para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) agar terus berinovasi dan berkreasi di tengah pandemi COVID-19.

"Kami mengajak pelaku UMKM terus semangat dan berinovasi serta berkreasi di tengah pandemi COVID-19," kata Kabid UKM, Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kabupaten Purbalingga Adu Purwanto di Purbalingga, Jumat.

Dia mengatakan pihaknya terus berupaya untuk memfasilitasi pemasaran produk UMKM lokal guna menggerakkan perekonomian di wilayah setempat.

"Kami juga telah melakukan berbagai upaya untuk memfasilitasi pemasaran produk UMKM salah satunya adalah menyelenggarakan seleksi produk melalui program Tuka Tuku Purbalingga untuk dipromosikan," katanya.

Selain itu pihaknya juga telah memindahkan pusat penjualan produk UMKM ke Taman Kota Usman Janatin.

"Pusat penjualan produk UMKM dipindahkan ke Taman Kota Usman Janatin dan jumlahnya ditingkatkan dari semula satu kios menjadi empat kios," katanya.

Sementara itu, salah satu pelaku usaha percetakan di Jalan Mayjend Sungkono Purbalingga, Mamet Kushardian mengatakan dirinya terus berupaya untuk bertahan di tengah dampak pandemi COVID-19.

"Saya mempunyai usaha percetakan di Jalan Mayjend Sungkono Purbalingga yang ikut terdampak COVID-19 namun saya tidak patah semangat dan beralih memproduksi 'face shield' sebagai alat pelindung diri dari COVID-19," katanya.

Dia mengatakan usaha membuat alat pelindung diri tersebut cukup membuahkan hasil di tengah dampak pandemi.

"Saya pernah mendapatkan keuntungan hingga Rp10 juta per bulan sehingga bisa membayar gaji karyawan saya, sampai sekarang saya masih memproduksi 'face shield' dan dipasarkan lewat media sosial dan dari mulut ke mulut," katanya.

Salah satu kesulitan yang dihadapi adalah bahan baku yang cukup terbatas.

"Dalam membuat face shield ini kadang kami kekurangan bahan baku, kami harus ambil dari kabupaten tetangga seperti Banyumas," katanya.

Dia berharap pandemi akan segera berakhir dan usaha percetakannya dapat kembali berjalan seperti sedia ka
Baca juga: Serapan dana pemulihan ekonomi bagi KUMKM capai Rp10,24 triliun
Baca juga: Teten sebut pemerintah siapkan bansos untuk UMKM

 

Pewarta: Wuryanti Puspitasari
Editor: Royke Sinaga
Copyright © ANTARA 2020