"Program ini dimaksudkan untuk membantu peternak sapi perah menghadapi tantangan menyamankan sapi dan memudahkan pekerjaan di kandang, karena dengan meningkatkan kenyamanan sapi perah sehingga menghasilkan produktivitas yang lebih baik," kata Project Manager DDP & FDOV PT Frisian Flag Indonesia (FFI), Akhmad Sawaldi dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Sabtu.
FFI menggelar program renovasi kandang mengacu pada Good Dairy Farming Practice (GDFP) yang diterapkan oleh FrieslandCampina di seluruh dunia.
Baca juga: Peternak sapi perah merambah pariwisata
Program tersebut untuk membantu peternak yang merupakan mitra FFI dalam menyediakan produk-produk bergizi untuk memiliki kandang ideal yang lebih nyaman dan higienis bagi sapi perah ternaknya agar dapat meningkatkan produktivitas susu.
Memiliki kandang yang baik dan sesuai standar adalah syarat penting bagi kenyamanan peternak dan sapi perah, karena kandang berfungsi sebagai rumah bagi ternak dan sarana untuk melakukan berbagai aktivitas produksi lainnya.
Syarat kandang yang baik ditentukan oleh pemilihan lokasi, tata letak, konstruksi, bahan, sirkulasi udara dan perlengkapan kandang.
Saat ini sebagian besar kondisi kandang sapi perah di Indonesia belum memenuhi syarat-syarat tersebut, kata Akhmad.
Selain karena faktor pengetahuan, biaya yang cukup besar untuk membangun kandang yang baik juga menjadi tantangan peternak.
Baca juga: Kementan tetap fokus berdayakan peternak sapi perah
Baca juga: Asosiasi: program kemitraan Kementan belum dirasakan peternak
Salah satu anggota peternak dari Koperasi KPSBU Lembang peserta Program Renovasi Kandang dari FFI, Alit Ruhiyat, mengakui program tersebut memberikan perubahan yang signifikan terhadap peternakan dan usaha susu sapi perah miliknya.
"Saya merasakan perubahan yang berarti setelah mengikuti Program Renovasi Kandang dari FFI. Beban pekerjaan berkurang menjadi lebih ringan dan merawat sapi perah miliknya juga lebih mudah dibandingkan sebelumnya,"ujar Alit
Dari beberapa bagian yang direnovasi, Alit mengatakan yang paling dirasa manfaatnya adalah perbaikan atap. Kini atap kandang sapi miliknya lebih tinggi menghasilkan sirkulasi udara yang lebih baik dan membuat sapi-sapi perah ternaknya lebih nyaman dan sehat.
Selain Alit, peternak lain yang turut merasakan manfaat atas program ini adalah Dadang Sadikin dari KPSBU Lembang.
"Banyak sekali manfaat yang saya rasakan dari program ini, selain mempermudah pekerjaan operasional harian, saya juga merasakan hasil peningkatan produksi susu sapi sebanyak satu sampai dua liter per hari dengan jumlah pakan yang sama," katanya.
Baca juga: Asosiasi: Permentan 30/2018 lemahkan peternak sapi perah
Baca juga: Peternak sapi perah perlu dukungan regulasi agar lebih bergairah
Ketua KPSBU Lembang sekaligus Ketua Gabungan Koperasi Seluruh Indonesia (GKSI) Dedi Setiadi berpendapat bahwa Program Renovasi Kandang memberikan manfaat nyata dalam upaya peningkatan produksi susu sapi, dengan rata-rata peningkatan antara satu sampai dua liter per ekor per hari.
“Dengan jumlah pakan yang sama, peningkatan hasil produksi susu sapi yang dialami rekan-rekan peternak dengan perbaikan kandang ini terbilang sangat menggembirakan. Ini membuktikan bahwa kandang sapi perah yang dibangun dengan baik sesuai standar GDFP mampu meningkatkan produksi," tambah dia.
Pewarta: Desi Purnamawati
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2020