Velove mengunggah foto sang pujangga dalam warna hitam putih dilengkapi kutipan salah satu puisi fenomenal dari Sapardi yang bertajuk "Pada Suatu Hari Nanti".
"Pada suatu hari nanti jasadku tak akan ada lagi tapi dalam bait-bait sajak ini kau takkan kurelakan sendiri," tulis Velove.
Baca juga: Berkat "Hujan Bulan Juni", Velove Vexia terkesan dengan Sapporo
Baca juga: Kata Velove Vexia, Sapardi Djoko Damono gaul
Puisi tiga bait itu seolah-olah memberi pesan bahwa saat Sapardi meninggal dunia, maka dirinya akan terus ada lewat sajak-sajaknya yang abadi.
Berikut petikan lengkap puisi "Pada Suatu Hari Nanti":
Pada suatu hari nanti,
jasadku tak akan ada lagi,
tapi dalam bait-bait sajak ini,
kau tak akan kurelakan sendiri.
Pada suatu hari nanti,
suaraku tak terdengar lagi,
tapi di antara larik-larik sajak ini.
Kau akan tetap kusiasati,
pada suatu hari nanti,
impianku pun tak dikenal lagi,
namun di sela-sela huruf sajak ini,
kau tak akan letih-letihnya kucari
Film Hujan Bulan Juni mengisahkan tentang konflik romansa antara Pingkan dan Sarwono (Adipati Dolken). Film drama besutan Sinema Imaji dan Starvision yang pengambilan gambarnya dilakukan di Jakarta, Solo, Manado dan Jepang itu memiliki plot yang sesuai dengan novel berjudul sama yang rilis pada 2015.
Baca juga: Selamat jalan di Bulan Juli, Sapardi Djoko Damono
Baca juga: Sastrawan Sapardi Djoko Damono dimakamkan di Giri Tonjong Bogor
Baca juga: Sapardi Djoko Damono meninggal dunia
Pewarta: Ida Nurcahyani
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2020