Pemerintah di era normal baru sudah membuka kembali obyek-obyek wisata yang ada di masing-masing daerah di Tanah Air, termasuk Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) yang kaya akan destinasi menarik dan unik.Jika ada wisatawan yang masuk tanpa menggunakan APD, maka bersangkutan dilarang keras memasuki lokasi wisata
Kebijakan pemerintah itu tentu sebagai bentuk perhatian dan kepedulian kepada daerah-daerah yang menjadikan sektor pariwisata sebagai salah satu primadona maupun unggulan untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) maupun perolehan devisa negara.
Sejak dibuka kembali akses pariwisata, pemerintah provinsi (pemprov), kabupaten dan kota di Sulteng langsung menyambut gembira. Pemprov, pemkab dan pemkot langsung tancap gas membenahi kembali sarana dan prasarana yang ada di obyek-obyek wisata dalam rangka menyambut kunjungan wisatawan di era normal baru atau tatanan kehidupan baru dengan ematuhi protokol kesehatan COVID-19.
Salah satu pengelola destinasi wisata di Sulteng yang sudah membuka kembali kunjungan wisatawan adalah Balai Besar Taman Nasional Lore Lindu (BBTNLL).
Sebelum diizinkan untuk dibuka kembali obyek wisata Danau Tambing, salah satu destinasi wisata yang banyak dikunjungi wisatawan tersebut, BBTNLL sebagai instansi yang bertanggungjawab penuh atas pengelolaan ekowisata yang berada di dalam kawasan konservasi taman nasional tersebut terlebih dahulu melakukan pembenahan.
Pembenahan antara lain membangun beberapa sarana dan fasilitas, termasuk menyediakan berbagai Alat Pelindung Diri (APD) di lokasi.
Semua APD disediakan sesuai dengan protokol kesehatan COVID-19. Selain APD, BBTNLL juga membangun sejumlah MCK dan spot untuk keperluan pengambilan gambar atau foto yang menarik di sekitar danau. Semua itu dilakukan guna menarik lebih banyak wisatawan yang berkunjung di obyek wisata alam tersebut.
Juga menyediakan gedung informasi sehingga wisatawan yang membutuhkan database mengenai obyek wisata yang ada di dalam kawasan maupun luar kawasan bisa langsung mendapatkannya.
Dengan demikian ketika wisatawan hendak berkunjung ke obyek wisata lainnya, maka dari tempat itu mereka bisa langsung menuju destinasi wisata lain sesuai dengan keinginan mereka.
Semua dilakukan agar lebih memudahkan wisatawan untuk mendapatkan informasi mengenai obyek-obyek wisata baik yang ada di dalam maupun luar kawasan konservasi, termasuk obyek wisata yang ada di setiap daerah dalam wilayah Sulteng.
Karena tujuan utama adalah menjadikan pusat informasi obyek wisata yang tersebar di seluruh kabupaten dan kota di Sulteng. Apalagi berada di jalur Trans Sulawesi Palu-Napu-Poso menjadi salah satu hal yang sangat memudahkan akses wisatawan untuk bisa sampai ke lokasi wisata karena pintu masuk dekat dengan jalan.
Baca juga: TNLL buka kembali obyek wisata Danau Tambing
Dibatasi
Kepala BBTNLL Jusman mengatakan kunjungan wisatawan tahap awal dibukanya kembali obyek wisata Danau Tambing masih dibatasi maksimal 100 orang per harinya.
Danau Tambing selama tiga bulan ditutup total karena pandemi COVID-19 dan baru dibuka kembali mulai 17 Juli 2020.
Guna menghindari penyebaran Virus Corona di lokasi obyek wisata yang terletak di Desa Sedoa, Kecamatan Lore Utara, Kabupaten Poso itu, kata Jusman, tetap menerapkan protokol kesehatan sesuai dengan ketentuan yang selama ini diberlakukan oleh Gugus Tuga COVID-19 di Sulteng yang diketuai gubernur, bupati dan wali kota.
Semua pengunjung termasuk petugas BTNLL yang ada di lokasi wajib melaksanakan protokol kesehatan yakni pakai masker, memeriksa suhu tubuh, cuci tangan, dan jaga jarak.
"Jika ada wisatawan yang masuk tanpa menggunakan APD, maka bersangkutan dilarang keras memasuki lokasi wisata," ujarnya.
Sebelum diperbolehkan masuk, wisatawan juga harus mengisi daftar kunjungan yang sudah disediakan. Saat wisatawan keluar, bersangkutan juga harus melapor kembali kepada petugas.
Petugas akan memeriksa kembali data yang ada dan setelah dipastikan, barulah mereka diperbolehkan untuk meninggalkan lokasi. Semua itu dilakukan untuk keamanan dan keselamatan wisatawan.
Baca juga: Objek wisata alam Danau Tambing perlu dibenahi
Jusman mengatakan sejak Danau Tambing dibuka pada hari Jumat sore (17/7) sampai Minggu (20/7) kuota kunjungan wisatawan terpenuhi 100 orang per hari.
Karena hanya dibatasi 100 orang, masih banyak wisatawan yang terpaksa pulang. "Tapi ada juga yang nekad tidak pulang, mereka berkemah di pinggir jalan raya poros jalan di dekat obyek wisata Danau Tambing," katanya.
Memang jauh sebelum dibuka sudah diprediksikan pengunjung akan membludak, sebab cukup lama obyek wisata itu ditutup. Begitu dibuka kembali langsung diserbu wisatawan.
Berdasarkan laporan petugas di pos pintu masuk obyek wisata Danau Tambing, meski baru tiga hari dibuka, rata-rata wisatawan yang berkunjung cukup mematuhi protokol kesehatan, meski ada juga yang datang tidak pakai APD (masker), tetapi pihak pengelola telah mengantisipasi dengan menyediakan masker di lokasi.
Mereka terpaksa membeli masker, sebab jika tidak maka pengunjung bersangkutan terpaksa tidak diperkenankan masuk. "Jadi mau tidak mau mereka membeli masker," kata Asdin, koordinator obyek wisata Danau Tambing.
Asdin juga menambahkan guna mencegah hal-hal yang tidak diinginkan terjadi di obyek wisata tersebut, pihaknya juga melibatkan babinsa dibantu petugas polhut BBTNLL berjaga-jaga di lokasi, tetapi hanya pada pagi sampai sore hari saja.
Sejumlah wisatawan menyatakan sangat gembira dibukanya kembali destinasi wisata yang terletak di atas ketinggian 1.700 meter dari permukaan laut (mpdl) itu, sebab selama masa pandemi sama sekali ditutup total.
Cindi, salah seorang wisatawan asal Palu mengatakan begitu dengar bahwa Danau Tambing akan dibuka kembali pada 17 Juli 2020, maka pada Kamis (16/7) ia langsung mendatangi Kantor BBTNLL di Palu untuk mendaftarkan diri sebagai pengunjung karena kuota pengunjung hanya dibatasi 100 orang.
Hal senada juga disampaikan Misna, juga wisatawan asal Kota Palu. Ia mengatakan senang mengunjungi obyek wisata Danau Tambing karena hutan dan alamnya sangat menarik, meski terbilang udaranya sangat dingin. Apalagi di malam hari. Tetapi pada waktu pagi hari, air danaunya sangat mengagumkan karena diselimuti kabut putih bagaikan kabut es.
Di pagi hari dan sore hari bisa menyaksikan dan mendengar suara berbagai jenis burun yang selama ini hidup dan berkembang biak di hutan dan alam sekitar Danau Tambing.
Ditambah lagi ada taman tumbuhan anggrek dan kantong semar semakin menarik wisatawan untuk tidak cepat-cepat keluar dari lokasi obyek wisata tersebut.
"Kesejukan alam, indahnya air danau, suara kicauan burung yang merdu menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang berkunjung," kata kedua wisatawan lokal asal Palu itu.
Menurut mereka, destinasi wisata Danau Tambing memang memiliki keunggulan dan keunikan bagi para wisatawan, termasuk wisatawan mancanegara.
Baca juga: Turis Denmark: Danau Tambing indah sekali
Pewarta: Anas Masa
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020