Objek wisata alam Danau Tambing perlu dibenahi

9 Juli 2019 11:50 WIB
Objek wisata alam Danau Tambing perlu dibenahi
Wisman mengamati burung di objek wisata Danau Tambing, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah. (Anas Masa)

Wisatawan rata-rata tinggal di lokasi berhari-hari untuk mengamati dan meneliti satwa-satwa yang ada di kawasan objek wisata tersebut

Objek wisata alam Danau Tambing di Kecamatan Lore Utara, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, perlu dibenahi agar mampu menarik lebih banyak lagi wisatawan mancanegara untuk mengunjungi salah satu destinasi menarik dan unik di daerah itu.

Seorang peneliti muda lulusan Universitas Tadulako (Untad) Palu Idris Tinulele, di Palu, Selasa mengatakan Danau Tambing merupakan destinasi wisata unggulan yang setiap tahunnya semakin ramai dikunjungi wisatawan mancanegara (wisman). 

Rata-rata wisman yang datang hanya tertarik pada kegiatan pengamatan burung karena di sekitar objek wisata yang terletak pada ketinggian 1.700 meter dari permukaan laut (MDPL) itu hidup dan berkembang biak berbagai jenis burung yang 30 persen adalah satwa endemik.

"Wisatawan rata-rata tinggal di lokasi berhari-hari untuk mengamati dan meneliti satwa-satwa yang ada di kawasan objek wisata tersebut," katanya. 

Namun, menurut dia, yang menjadi kendala utama bagi wisman untuk mengamati burung adalah belum tersedianya jalur-jalur khusus menuju lokasi-lokasi pengamatan.

Sementara di satu sisi, titik-titik yang menjadi lokasi pengamatan burung berada di dalam hutan sehingga perlu dibuka akses jalan masuk-keluar.

Ke depan ini, katanya, pihak pengelola objek wisata yakni pihak Balai Besar Taman Nasional Lore LIndu (TNLL) perlu segera membuka akses jalan dimaksud agar semakin banyak wisatawan yang datang.

Menurut dia, semakin banyak wisawatan yang datang, tentu akan semakin besar pula devisa yang bisa diperoleh negara dari sektor pariwisata.

Apalagi, kata Idris, selain "surga burung", di lokasi obyek wisata Danau Tambing juga sangat cocok bagi tempat pendidikan dan penelitian konservasi.

Sebab berbagai tanaman dan tumbuhan endemik ada di kawasan itu, seperti  tumbuhan anggrek, kantong semar dan berbagai jenis pandan hutan yang banyak tumbuh di sekitar objek wisata tersebut.

Dia juga mengatakan objek wisata Danau Tambing paling disukai kalangan pemuda, khususnya mahasiswa dan pelajar, khususnya pencinta alam.

Pada hari libur (Sabtu dan Minggu) setiap akhir pekan, banyak pengunjung datang bermalam dengan mendirikan tenda sambil menikmati panorama alam danau Tambing dan juga menikmati dinginnya udara pada malam hari.

Obyek wisata Danau Tambing bisa ditempuh dengan kendaraan roda dua dan mobil selama tiga jam dari Palu, Ibu Kota Provinsi Sulteng.

Baca juga: Warga Palu habiskan liburan Lebaran di obyek wisata alam

Baca juga: Turis Denmark: Danau Tambing indah sekali

Baca juga: Wisman ke Danau Tambing tertarik burung endemik

 

Pewarta: Anas Masa
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2019