"Langkah yang dilakukan sudah dites cepat dan usap (swab) seluruh pegawai dan honorer di Disdikbud. Satu minggu ke depan ditutup dan diliburkan," kata Sekretaris Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Kabupaten Siak, Budhi Yuwono, Senin.
Selanjutnya kata dia akan dilihat dulu perkembangan apakah akan dibuka lagi atau ditambah waktu penutupannya. Namun jika ada penambahan kasus positif, bisa saja libur itu bisa diperpanjang ditutup.
Baca juga: Tertinggi selama pandemi, ada 107 kasus baru COVID-19 di Gorontalo
Di samping itu, pada kantor Disdikbud di Komplek Sungai Betung ini juga sudah dilakukan penyemprotan disinfektan. Hal ini tentunya untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19.
Pada Senin ini terkonfirmasi dua ASN positif COVID-19 di Disdikbud Siak yakni M (55) dan A (50). Keduanya diduga tertular dari seorang ASN lainnya yakni N (50) yang sudah positif beberapa hari yang lalu.
N merupakan suami dari SR (48) yang sudah positif terlebih dahulu. Hal tersebut diketahui ketika sang istri ingin operasi usus buntu di Rumah Sakit Aulia, Kota Pekanbaru yang mengharuskannya untuk tes cepat.
Baca juga: Magetan catat tambahan 16 pasien positif COVID-19 menjadi 146 orang
Tak disangka ternyata hasilnya reaktif sehingga dilakukan tes usap yang menunjukkan dirinya positif. Setelah itu dilakukan penelusuran kontak yang berujung pada suami dan tiga anaknya positif COVID-19. Semuanya kemudian dirawat di Pekanbaru.
Sang suami yang bekerja di Disdikbud Siak kemudian ditelusuri hingga seluruh orang di kantornya itu diuji usap. Hingga akhirnya ke luar hasil dua ASN lainnya juga positif COVID-19 dan dirawat saat ini di Rumah Sakit Umum Daerah Tengku Rafian Siak.
Baca juga: Yogya Junction Bogor diizinkan beroperasi lagi
Baca juga: Tingkat kesembuhan COVID-19 di Kota Bogor turun menjadi 69,91 persen
Baca juga: Gugus Tugas Purwakarta: Empat orang positif COVID-19 dinyatakan sembuh
Pewarta: Bayu Agustari Adha
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2020