• Beranda
  • Berita
  • "Harbolnas" jadi bukti perubahan tren belanja konsumen Indonesia

"Harbolnas" jadi bukti perubahan tren belanja konsumen Indonesia

21 Juli 2020 16:32 WIB
"Harbolnas" jadi bukti perubahan tren belanja konsumen Indonesia
Ilustrasi - Belanja online. ANTARA/Shutterstock/am.
Asosiasi E-commerce Indonesia (idEA) berpendapat bahwa adanya Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) yang diselenggarakan di sejumlah e-commerce dan marketplace Indonesia merupakan bukti nyata perubahan tren belanja di kalangan masyarakat.

"Pertumbuhan e-commerce ini sangat pesat. Harbolnas di tanggal 11/11 dan 12/12 adalah puncaknya dimana masyarakat berbelanja produk lokal maupun impor," kata Manager of Public Policy and Government Relations idEA, Rofi Uddarojat melalui siaran virtual, Selasa.

Baca juga: Harbolnas 2019, idEA targetkan transaksi tembus Rp8 triliun

Baca juga: Bukalapak jual ratusan ribu headset saat Harbolnas


Pihaknya mencatat bahwa sepanjang tahun 2019, terjadi sebanyak 9,1 triliun transaksi daring (online) di saat Harbolnas tersebut.

Dari sisi marketplace, Shopee membenarkan bahwa di luar Harbolnas pun, saat ini tren di layanan marketplace tersebut kian menunjukkan pertumbuhan; baik dari sisi penjual maupun pembelinya.

"Trennya, sekarang secara organik, jumlah penjual baru sangat meningkat, didukung dengan 'Bangga Buatan Indonesia'," kata Head of Public Policy & Government Relations Shopee, Radityo Triatmojo.

Adanya gerakan nasional "Bangga Buatan Indonesia" tersebut, lanjut Radityo, turut mempengaruhi bagaimana Shopee memasarkan produk lokal melalui berbagai kampanye hingga permainan (games) di platformnya.

Selain membuktikan tingginya minat masyarakat untuk berbelanja online, Rofi menambahkan bahwa ia melihat angka ini sebagai peluang yang dapat dimanfaatkan, khususnya bagi pelaku bisnis, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), dan ekonomi kreatif.

"Ini merupakan tonggak penting, karena menandakan pertumbuhan dan kepercayaan dari konsumen. Ditambah dengan program 'Bangga Buatan Indonesia', juga menjadi respon kami untuk memaksimalkan digitalisasi (ke pelaku UMKM dan konsumen)," kata Rofi.

Melalui situs "Bangga Buatan Indonesia", pelaku UMKM dapat bergabung dengan pelatihan, program, dan panduan-panduan dari pemerintah dan platform digital lain untuk mendukung digitalisasi yang lebih luas bagi produk lokal.

"'Bangga Buatan Indonesia' menjadi gerbang yang disediakan agar UMKM lebih mudah untuk onboarding ke digital. Setidaknya sekarang sudah 1.500 UMKM siap dilatih dan scaling up," ujar Rofi.

Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) dengan tema #KitaBelaKitaBeli sendiri mulanya diluncurkan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) RI pada Kamis (16/7).

Melalui Gernas BBI, pemerintah memberikan stimulus khusus UMKM dan ultramikro sebesar Rp123,46 triliun dari total anggaran program pemulihan ekonomi nasional Rp607,65 triliun.


Baca juga: Shopee sebut raih Rp1,3 triliun saat Harbolnas 12.12

Baca juga: J&T Express kirim 10 juta paket saat Harbolnas 12.12

Baca juga: Daster hingga parfum pria banyak dicari di Harbolnas 2019

Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2020