Sekretaris Jenderal PMI Sudirman Said dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Selasa, mengatakan pihaknya bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana dan unsur terkait membantu korban untuk memperoleh akses kebutuhan dasar seperti air bersih, hunian dan bahan makanan pokok.
"Kami menempatkan mereka di lokasi hunian sementara, khususnya bagi yang tidak bisa kembali ke rumah masing-masing," kata dia.
Dia mengatakan PMI juga melakukan evakuasi korban banjir, terutama di kawasan desa yang terisolasi. Seiring dengan itu, PMI juga menggiatkan trauma healing (penyembuhan trauma) terutama bagi anak-anak.
Baca juga: PMI kirim mobil hagglund ke Luwu Utara bantu penanganan bencana
Baca juga: Kemensos segera salurkan santunan korban banjir bandang
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan air bersih paling dibutuhkan saat ini selain makanan pokok dan hunian.
Untuk itu, Sudirman mengatakan PMI mengirimkan tanki-tanki air, tandon air, alat pembersih, sekop, cangkul dan lain-lain.
Evakuasi korban banjir Luwu Utara, kata dia, membutuhkan perhatian ekstra di tengah pandemi COVID-19.
Karena itu, penanganan musibah menjadi tantangan luar biasa yaitu membantu warga dengan baik tetapi juga harus menjaga jarak dan protokol kesehatan.
"Kita membekali relawan dengan masker, cairan pembersih dan disinfektan. Semaksimal mungkin relawan PMI menjaga jarak agar risiko penularan virus tidak terjadi," katanya.
Sementara soal dana anggaran evakuasi, dia mengatakan alokasi tidak sebesar di waktu normal. Akan tetapi, secara keseluruhan masyarakat tetap antusias untuk membantu warga korban bencana.
"Kami terus berupaya melakukan penggalangan dana," katanya.*
Baca juga: BMKG: Banjir Luwu Utara tidak terkait gempa
Baca juga: PUPR siapkan dua tahap penanganan tanggap darurat Luwu Utara
Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020