Menaker: pelatihan di BLK diarahkan untuk menghasilkan produk produk kesehatan untuk perangi COVID-19
Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah mengapresiasi hasil kerja peserta pelatihan Balai Latihan Kerja (BLK) se-Indonesia termasuk BLK Kendari yang menghasilkan 1,6 juta produk alat kesehatan guna keperluan memutus mata rantai penyebaran COVID-19.
Menteri Ida Fauziyah mengatakan di Kendari, Selasa, pelatihan di BLK diarahkan untuk menghasilkan produk produk kesehatan.
Sebanyak 8.876 peserta pelatihan di seluruh BLK se-Indonesia dikerahkan membuat alat kesehatan dan alat pelindung diri yang diperlukan masyarakat dalam mencegah penularan COVID-19 di berbagai daerah seluruh Indonesia.
"Pembuatan alat kesehatan ini melibatkan 23 BLK Unit Pelaksana Teknis Pusat (UPTP) Kemnaker, 71 BLK UPTD milik Pemerintah Kabupaten/Kota, dan 10 BLK Komunitas yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia sejak bulan Maret 2020 dan rencananya akan berakhir di bulan Juli 2020. Hasilnya, dapat diproduksi sebanyak 1,5 juta masker, 47 ribu APD, 50 ribu hand sanitizer, 26 ribu face shield, dan 1.116 wastafel," katanya.
Menaker Ida Fauziyah berharap alat-alat pencegahan penyebaran COVID-19 yang diproduksi BLK ini memberikan manfaat yang optimal bagi masyarakat yang membutuhkan.
"Ini adalah bagian dari upaya kita semua untuk bersama-sama melawan dan memutus mata rantai penyebaran COVID-19 di seluruh tanah air Indonesia," ungkap Ida Fauziyah.
Baca juga: Saat pandemi, Kemnaker dorong ketahanan pangan via pelatihan pertanian
Sementara itu, Kepala BLK Kendari La Ode Haji Polondu menjelaskan bahwa pada waktu yang sama yakni Selasa, 21 Juli 2020, BLK Kendari dan seluruh BLK se-Indonesia bergerak mendistribusikan dan menyalurkan secara gratis hasil pelatihan tanggap COVID-19 BLK Kendari kepada lembaga-lembaga keagamaan dan kemasyarakatan di Sulawesi Tenggara.
Pelatihan tanggap COVID-19, kata dia, diikuti sebanyak 432 orang peserta pelatihan. BLK Kendari telah memproduksi beberapa alat pelindung diri, alat kesehatan serta memasak makanan yang dibagikan kepada masyarakat yang membutuhkan.
Baca juga: Menaker: AKB baru harus jadi kebutuhan saat pandemi
"Sejak bulan Maret hingga Juli 2020, ada empat jenis yang diproduksi oleh BLK Kendari yaitu menjahit dan membuat masker sebanyak 95.200 pieces, membuat cairan disinfektan sebanyak 5.400 liter, membuat westafel potable sebanyak 120 unit serta memasak makanan sebanyak 13,500 nasi kota siap saji yang dibagikan setiap hari sebanyak 300 nasi kotak kepada masyarakat yang membutuhkan terutama yang terdampak pandemic COVID-19," kata Polondu.
La Ode enjelaskan bahwa pelatihan tanggap COVID-19 di BLK Kendari memiliki multi fungsi, disamping menghasilkan produk-produk yang berfungsi memutus mata rantai penyebaran COVID-19, juga memberdayakan masyarakat yang terdampak pandemi COVID-19, yakni sebanyak 432 orang peserta pelatihan tanggap COVID-19 adalah mereka yang ter-PHK, dirumahkan serta pemilik usaha yang tidak lagi produktif akibat pandemi.
"Alhamdulillah setelah peserta selesai pelatihan, seluruh peserta tanggap COVID-19 di BLK Kendari mendapatkan uang saku dan uang transport. Walaupun hanya sedikit tapi Insya Allah tetap bermanfaat dalam upaya memberdayakan masyarakat di tengah pandemi yang serba membuat susah aktivitas ekonomi dan sosial saat ini," ujar Polondu.
Ia mengungkapkan hasil-hasil pelatihan tanggap COVID-19 BLK Kendari sebagian telah didistribusikan sejak bulan Maret 2020 yang lalu hingga bulan Juli 2020 berupa masker, cairan disinfektan, wastafel dan makanan siap saji.
"Khusus hari ini kami mendistribusikan 2 jenis hasil pelatihan yaitu 15.000 pieces masker dan 30 unit wastafel pintar. Apa yang telah kami perbuat di BLK Kendari adalah bentuk kepedulian BLK Kendari Kementerian Ketenagakerjaan RI sekaligus sebagai sinergi program serta mendukung program Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara dan Tim Gugus COVID-19 dalam upaya bersama mencegah dan memutus mata rantai COVID-19," pungkasnya.
Baca juga: Menaker ingatkan masyarakat tetap terapkan protokol kesehatan
Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Rolex Malaha
Copyright © ANTARA 2020