Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia (APHI) menyatakan sudah siap mendukung upaya pencegahan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Provinsi Jambi.Kami dari APHI memastikan bahwa seluruh perusahaan siap mendukung dan terlibat aktif dalam upaya pencegahan kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Jambi, baik penyediaan peralatan maupun terlibat aktif dalam memadamkan kebakaran hutan dan lahan
"Kami dari APHI memastikan bahwa seluruh perusahaan siap mendukung dan terlibat aktif dalam upaya pencegahan kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Jambi, baik penyediaan peralatan maupun terlibat aktif dalam memadamkan kebakaran hutan dan lahan" kata Wakil Direktur APHI Jambi Taufik Qurrohman, di Jambi, Kamis.
Ia mengatakan pada Rabu (22/7) 2020 usai menghadiri rapat pembahasan karhutla di Aula Prajurit Korem 042/Garuda Putih, APHI menyatakan siap membantu pemerintah daerah untuk menangani karhutla di Provinsi Jambi.
Menurut dia sebanyak 14 perusahaan yang tergabung dalam APHI siap mendukung, baik secara internal maupun eksternal dalam mencegah karhutla di Provinsi Jambi.
"Secara internal kami memastikan bahwa perusahaan yang tergabung di APHI sudah memiliki peralatan untuk mencegah kebakaran hutan dan lahan. Sedangkan secara eksternal kita memastikan bahwa perusahaan siap membantu satgas karhutla," katanya.
Dengan adanya dukungan dari APHI ini, kata dia, diharapkan karhutla Provinsi Jambi seperti tahun 2015 dan 2019 lalu tidak kembali terulang.
"Kami mendukung penuh segala kebijakan pemerintah untuk mencegah karhutla dan kami berharap karhutla tidak terjadi di Jambi karena selain merugikan masyarakat juga merugikan perusahaan," kata Taufik Qurrohman.
Sementara itu Pelaksana Harian Komandan Satgas Karhutla Provinsi Jambi Brigjen TNI M. Zulkifli mengatakan bahwa untuk mencegah terjadinya kebakaran, Satgas Karhutla Provinsi Jambi membentuk klaster perusahaan.
"Kita telah membentuk 26 klaster yang berkaitan dengan peran kongkrit dari perusahaan dalam menangani karhutla," katanya saat menjadi narasumber dialog khusus di RRI Jambi..
Selain itu, kata Danrem 042/Garuda Putih itu, satgas karhutla juga menekankan peran dari pemerintah daerah dalam membentuk klaster yang telah dibentuk.
"Kita akan mewaspadai ada empat daerah yang berpotensi besar terjadi karhutla," katanya.
Empat kabupaten yang telah menaikkan status siaga yaitu Kabupaten Muarojambi, Tanjungjabung Barat, Tanjungjabung Timur dan Batanghari dan diharapkan membentuk klaster yang telah dibentuk oleh satgas karhutla tingkat provinsi.
Danrem menambahkan akan ada pelatihan yang dilaksanakan oleh klaster perusahaan yang dibentuk sehingga saat terjadi kebakaran mereka bersinergi untuk memadamkan api tersebut.
Satgas Karhutla Provinsi Jambi dalam menghadapi bencana karhutla tahun 2020 di masa pandemi COVID-19 telah melaksanakan beberapa rapat yang melibatkan perusahaan dan kepala daerah.
Baca juga: Untuk cegah karhutla, Pangdam minta Sumsel-Jambi selalu koordinasi
Baca juga: Polda Jambi pasang 30 CCTV "asap digital" antisipasi karhutla
Baca juga: 5.744 personel siap dilibatkan untuk antisipasi Karhutla Jambi
Baca juga: Cegah karhutla, KLHK inisiasi TMC di Sumsel dan Jambi
Pewarta: Nanang Mairiadi
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2020