Pada kesempatan itu, mantan Wakil Presiden Indonesia ini menyaksikan dampak bencana yang ditimbulkan akibat bencana banjir bandang yang membawa material lumpur disertai potongan pohon kayu ke jalanan hingga rumah warga.
Ketua Dewan Masjid (DMI) ini menuturkan, rata-rata rumah warga dipenuhi lumpur yang sudah mulai mengering. Bahkan beberapa rumah hanya terlihat atapnya.
Baca juga: BNPB: Pemda Luwu Utara terus lakukan penanganan darurat banjir bandang
Baca juga: Bencana hidrometeorologi berpotensi mengancam sebagian wilayah Sulsel
Namun demikian, ia meminta warga bisa segera kembali ke rumah masing-masing untuk membersihkan sendimen lumpur tersebut dan segera menempatinya.
"Tidak merusak rumah, cuman karena banjir bandang ada pasir, ada tanah makanya memenuhi rumah orang. Jadi intinya adalah kebersihan dan diperbaiki rumah warga yang rusak," tutur pria akrab disapa JK ini.
Saat kunjungan itu, JK yang didampingi Gubernur Sulsel, HM Nurdin Abdullah bersama Bupati Luwu Utara Indah Putri Indriani, menyatakan terima kasih kepada seluruh masyarakat yang bahu membahu memberikan dan menyalurkan bantuan kemanusiaan kepada korban bencana di Luwu Utara.
"Masyarakat harus secepatnya kembali ke rumahnya dan mulai membersihkan. PMI akan berikan air bersih supaya mereka bisa kembali ke rumahnya. Intinya cuman membersihkan," papar dia.
Gerakan pembersihan sarana dan rumah warga, kata mantan Menteri Perekonomian itu, agar para pengungsi bisa kembali ke rumah masing-masing. Sehingga hal ini yang menjadi titik fokus Pemerintah Daerah Kabupaten Luwu Utara.
"Itu saja fokus pada pembersihan, masyarakat semuanya. Nanti tahap keduanya normalisasi sungai. Banjir selalu begitu, intinya pembersihan besar-besaran dulu," ujar JK.*
Baca juga: Presiden kirim bantuan untuk korban banjir Luwu Utara
Baca juga: Bantuan kemanusiaan disalurkan Wakil Ketua DPR di Luwu Utara
Pewarta: M Darwin Fatir
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020