Bantuan sembako untuk korban banjir Luwu Utara itu diserahkan oleh tim dari Sekretariat Presiden bersama Paspampres di posko penanganan darurat bencana alam di Kecamatan Baebunta, Kabupaten Luwu Utara, Rabu.
Sebanyak 3.000 paket sembako bantuan Presiden untuk korban banjir Luwu Utara itu secara simbolis diserahkan kepada Bupati Luwu Utara Indah Putri Indriani. Turut hadir pula Ketua DPRD Luwu Utara Basir dan Komandan Korem 142/Taroada Tarogau Brigjen TNI Firman Dahlan.
Secara keseluruhan, bantuan sembako yang dikirimkan berjumlah 10.000 paket. Tiap paket bantuan sembako terdiri atas beras sebanyak lima kilogram, minyak goreng satu liter, gula satu kilogram, dan teh celup satu kotak.
Selain paket sembako, diserahkan juga 900 paket bantuan yang terdiri atas selimut, sarung, susu balita, handuk dewasa, dan popok balita.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo telah memerintahkan jajarannya untuk turun menangani dampak banjir bandang di Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan.
Curah hujan tinggi pada Senin, 13 Juli 2020, menyebabkan banjir bandang dari hulu sungai ke Kecamatan Masamba yang mengakibatkan kerusakan rumah-rumah dan fasilitas publik serta tertutupnya akses jalan ke wilayah tersebut.
"Dari Jakarta saya telah memerintahkan Menteri PUPR untuk segera turun ke Luwu Utara bekerja sama dengan pemerintah di Sulawesi Selatan, TNI, Polri, Basarnas, dan BPBD setempat melakukan upaya penanganan darurat dan segera memulihkan kondisi Masamba," ujar Presiden melalui unggahan di akun Instagram pribadinya pada Jumat, 17 Juli 2020.
Kepala Negara juga menyampaikan dukacita mendalam atas jatuhnya korban jiwa dalam bencana tersebut serta mendoakan agar keluarga yang ditinggalkan diberikan kesabaran dan ketabahan dari-Nya.
Baca juga: Kemensos segera salurkan santunan korban banjir bandang
"Saya menyampaikan dukacita yang dalam atas jatuhnya korban jiwa dalam bencana ini dan kepada keluarga-keluarga yang ditinggalkan, kiranya diberi-Nya kesabaran dan kekuatan," ucapnya.
Baca juga: Bantuan kemanusiaan disalurkan Wakil Ketua DPR di Luwu Utara
Sementara itu, Komandan Korem 142/Taroada Tarogau Brigjen TNI Firman Dahlan mengatakan, yang menjadi tantangan bagi aparat di lapangan adalah penyaluran bantuan pada saat situasi pandemi COVID-19 yang saat ini melanda Indonesia, termasuk wilayahnya.
Baca juga: 10 korban banjir bandang Luwu Utara belum ditemukan, sebut Basarnas
"Memang dalam kondisi COVID-19 yang kita hadapi sekarang ini, kita harapkan tidak terjadi pandemi baru ataupun klaster baru yang terjadi. Yang paling rawan adalah tempat pengungsi. Sehingga langkah yang kami lakukan adalah mengatur pengungsi sesuai dengan protokol kesehatan," katanya.
Berdasarkan data Pusat Pengendali Operasi (Pusdalops) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Luwu Utara per Senin, 21 Juli 2020, banjir bandang telah menelan korban jiwa 38 orang.
Selain itu, sembilan orang dinyatakan masih dalam proses pencarian, dan 106 orang luka-luka. Bencana ini juga telah mengakibatkan 14.483 orang dari 3.627 KK mengungsi.
Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2020