"Tugas di Paris selesai, namun penyelidikan masih panjang perjalanannya. Masih banyak pertanyaan inti yang musti dijawab," kata Kepala TSB, Kathy Fox melalui pernyataan.
Biro investigasi kecelakaan Prancis, BEA, menangani tugas di Paris dan pihaknya tidak mengatakan apa yang terkuak dari analisis tersebut.
Pemberian informasi lebih lanjut menjadi kewenangan otoritas Iran, yang memimpin penyelidikan, kata Fox. Ia mendesak Teheran agar bertindak secepat mungkin.
Proses analisis kotak hitam melibatkan seorang penyelidik dari Iran dan diawasi oleh pakar asal Kanada, Amerika Serikat, Swedia dan Inggris. Perwakilan dari maskapai, Boeing Co, dan pabrik mesin Safran AS turut serta dalam proses tersebut.
Pasukan Iran mengaku menembak jatuh pesawat Boeing 737 milik Ukraine International Airlines pada 8 Januari setelah mengira pesawat itu sebagai rudal. Insiden tersebut terjadi di tengah peningkatan ketegangan antara Iran dan AS.
Sumber: Reuters
Baca juga: Jaksa Iran: penembakan jatuh pesawat Ukraina karena kesalahan manusia
Baca juga: Ukraina tidak puas dengan ganti rugi korban kecelakaan pesawat di Iran
Baca juga: Kanada dan Iran berselisih soal hak untuk analisa kotak hitam pesawat
Iran tidak ingin ada perang di kawasan Timur Tengah
Pewarta: Asri Mayang Sari
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2020