Budayawan dan pegiat Teater Koma Sari Madjid mengatakan protokol kesehatan harus bisa menjadi tren di masyarakat untuk bisa diadaptasi menjadi kebiasaan baru di tengah pandemi COVID-19.seniman sudah mulai bergaya dengan maskernya
"Kita sudah melihat itu terjadi. Masker misalnya, saat ini sudah menjadi bagian dari fashion dan tren di masyarakat," kata Sari dalam acara bincang-bincang Satuan Tugas Penanganan COVID-19 yang diikuti melalui akun Youtube BNPB Indonesia di Jakarta, Jumat.
Sari mencontohkan saat Lebaran lalu, orang-orang mulai memadupadankan masker dengan busana yang akan dikenakan saat bersilaturahmi.
Begitu pula dalam kehidupan sehari-hari, kini orang-orang mulai memadupadankan masker, warna botol hand sanitizer, hingga wadah tisu basah yang senada dengan busana yang sedang dipakai.
"Di kalangan seniman juga sudah terjadi. Seniman sudah mulai bergaya dengan maskernya. Itu sudah mulai masuk dalam proses adaptasi kebiasaan baru," tuturnya.
Baca juga: Masker kain "Chantiq" dengan sentuhan budaya Jawa
Baca juga: Masker unik pemotor dari Masker 3D
Ia mengungkapkan, padu padan masker dan pelindung wajah juga mulai dilakukan para pelaku seni dalam kostum yang akan digunakan untuk pertunjukan.
Sari mengatakan beberapa seniman tari mulai merancang kostum yang juga mengenakan masker atau pelindung wajah.
"Beberapa sudah merancang itu. Penonton juga berikutnya harus diatur. Protokol kesehatan bisa menjadi ritual baru dalam pertunjukan kesenian," katanya.
Salah satu kebiasaan baru yang terjadi di kalangan penampil seni adalah penggunaan perlengkapan rias yang tidak bisa lagi digunakan bersama-sama.
"Make up tidak bisa lagi digunakan sama-sama. Begitu juga kostum. Jadi masing-masing harus punya make up sendiri," jelasnya.
Baca juga: UNICEF-Unair bantu ribuan masker untuk anak-anak di Surabaya
Baca juga: Anggota DPRK Banda Aceh bagikan seratusan masker untuk anak-anakBaca juga: Agni Pratistha bagi gratis masker anak jahitan sendiri
Pewarta: Dewanto Samodro
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2020