Dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat, bantuan dari anak usaha Pupuk Indonesia (Persero) itu terdiri dari Alat Pelindung Diri (APD), disinfektan, hand sanitizer, vitamin, makanan tambahan, hingga ratusan unit alat uji cepat yang disalurkan sejak Maret hingga Juli 2020.
"Kami juga salurkan bantuan ke RS swasta, karena kebutuhan tenaga medis sangat tinggi," kata Direktur Utama Pupuk Kaltim Bakir Pasaman.
Pada Maret 2020, ratusan boks extra fooding lengkap dengan buah, vitamin dan APD disalurkan Pupuk Kaltim ke sejumlah RS rujukan Covid-19 di Bontang dan Kaltim, diantaranya RSUD Taman Husada Bontang, RSUD AW Sjahranie Samarinda dan RSUD Kanujoso Djatiwibowo Balikpapan pada akhir Maret 2020.
Bantuan tersebut melihat intensitas tugas tenaga medis dalam menangani pasien terbilang tinggi, sehingga butuh suplemen dan makanan tambahan. Bantuan APD berupa masker kain, masker medis, sepatu safety standar medis dan hand sanitizer juga disalurkan ke beberapa RS di Bontang, yaitu RS Amalia Bontang dan RS Islam Bontang.
Baca juga: Pupuk Kaltim tingkatkan kapasitas RS dukung sinergi BUMN atasi Corona
Baca juga: Pupuk Kaltim berikan bantuan APD dan makanan untuk petugas medis
Begitu pula di daerah lain, Pupuk Kaltim turut andil memberikan dukungan bagi tenaga medis dengan bantuan serupa, baik APD maupun extra fooding yang disalurkan ke berbagai RS, seperti RSUP Fatmawati Jakarta Selatan, RSUD Cibitung Bekasi, Puskesmas Tenjo Bogor dan RS dr. Soetomo Surabaya.
Bantuan bagi tenaga medis dilakukan secara bertahap, karena selain keterbatasan pasokan barang yang terbilang langka di pasaran, juga melihat kebutuhan medis secara berkelanjutan, khususnya baju hazmat yang hanya bisa digunakan sekali pakai, sehingga disalurkan di tahap selanjutnya agar ada stok baru untuk penanganan pasien.
"Hingga Juli 2020, Pupuk Kaltim masih menyalurkan bantuan APD seperti baju hazmat dan masker medis N95 ke berbagai RS," ujar Bakir.
Bahkan untuk pemenuhan kebutuhan tersebut, Pupuk Kaltim memberdayakan mitra binaan untuk pembuatan baju hazmat serta masker yang sesuai standar medis. Sebab kebutuhan APD bagi tenaga medis bersifat mendesak dan tidak bisa menunggu karena terbatasnya pasokan di pasaran.
"Seluruh mitra binaan Pupuk Kaltim diberdayakan untuk pembuatan baju hazmat hingga masker, sehingga kebutuhan APD bagi tenaga medis terpenuhi dengan penyaluran secara bertahap," kata Bakir.
Baca juga: Pupuk Indonesia Grup bersinergi bantu masyarakat saat pandemi Covid-19
Baca juga: Pupuk Indonesia berlakukan penangguhan dinas negara terdampak COVID-19
Pupuk Kaltim juga memberikan bantuan alat uji cepat ke RSUD Taman Husada Bontang, untuk kebutuhan screening masyarakat. Bantuan diserahkan dalam dua tahap, bersamaan dengan bantuan Satgas Bencana Nasional BUMN Kota Bontang untuk penanganan Covid-19 bagi masyarakat.
Terbaru, Pupuk Kaltim sedang meningkatkan kapasitas RS Pupuk Kaltim, berupa pembangunan Laboratorium Polymerase Chain Reaction (PCR) beserta fasilitas pendukung, serta pembelian 3 unit ventilator beserta alat pendukung.
"Bantuan ini merupakan bentuk dukungan Pupuk Kaltim terhadap kebijakan Kementerian BUMN, terkait peningkatan kapasitas jaringan RS milik BUMN untuk penanganan pasien Covid-19 di Indonesia," ujar Bakir.
Beragam bantuan dan kontribusi Pupuk Kaltim dalam mendukung kinerja tenaga medis selama pandemi, mendapat apresiasi dan respon positif Direktur RSUD Taman Husada Bontang I Gusti Made Suardika. Dirinya mengakui Pupuk Kaltim secara aktif berkontribusi terhadap penanganan dan antisipasi Covid-19 di Kota Bontang.
Pupuk Kaltim secara bertahap telah menunjukkan kepedulian bagi tenaga medis dan masyarakat melalui berbagai bantuan yang disalurkan. Salah satunya pengadaan alat uji cepat, yang menurut dia sangat dibutuhkan RSUD untuk screening awal pasien, sebelum pemeriksaan lanjutan di tahap PCR atau Swab Test.
"RSUD sangat butuh penambahan alat rapid test dan akhirnya terealisasi dengan bantuan Pupuk Kaltim. Ini jadi salah satu pendorong bagi kami untuk bekerja lebih maksimal," ujar Gusti.
Baca juga: Pusri bagikan 24 ribu paket sembako senilai Rp2,1 miliar
Baca juga: Petrokimia dorong peningkatan panen cabai rawit di tengah COVID-19
Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2020