agar untuk proyek-proyek infrastruktur bisa menggunakan produk baja yang dihasilkan industri dalam negeri
Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) mengharapkan adanya sinergi antara pemerintah, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dan swasta untuk memajukan industri baja nasional.
“Harapan kami, pemerintah bisa memproteksi dan mendukung kemajuan industri baja nasional. Salah satunya dengan sinergi BUMN dan juga proyek-proyek pemerintah,” kata Ketua Bidang 3 Perdagangan, Perindustrian, ESDM, Badan Pengurus Pusat (BPP) Hipmi Rama Datau pada Forum Dialog Hipmi yang digelar virtual, Jumat.
Terutama, lanjutnya, untuk proyek-proyek infrastruktur di dalam negeri agar menggunakan produk baja yang dihasilkan manufaktur nasional.
“Bagaimana caranya agar Kementerian BUMN dan PUPR agar untuk proyek-proyek infrastruktur bisa menggunakan produk baja yang dihasilkan industri dalam negeri,” katanya.
Menurut dia suatu negara bisa maju jika industri dalam negerinya bergeliat, karena dengan begitu akan terbuka lapangan pekerjaan bagi masyarakatnya, sehingga mampu menciptakan daya beli.
“Kalau yang banyak digunakan adalah barang-barang impor, tidak ada proses produksi di dalam negeri, tentu yang akan menikmati adalah perusahaan-perusahaan importir. Seperti kita tahu perusahaan importir itu tidak memiliki banyak karyawan,” ujarnya.
Menurut dia, upaya pemerintah untuk meningkatkan daya beli di tengah pandemi yang terjadi dapat menjadi momentum bagi produk-produk lokal untuk menjadi tuan rumah di negeri sendiri, termasuk produk baja.
“Tentu harapan kami ke depan kita sama-sama bisa saling mendukung industri dalam negeri, khususnya industri baja. Dan bukan hanya industri utamanya saja, artinya bukan hanya industri baja, tapi rantai pasoknya juga harus didukung,” kata Rama.
Baca juga: Produsen baja nasional tingkatkan daya saing di tengah pandemi
Baca juga: Menperin fokus tekan impor dan tingkatkan utilisasi industri baja
Baca juga: Pemerintah perlu benar-benar lindungi industri baja domestik
Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2020