Setelah kurang lebih dua jam berpatroli menggunakan helikopter Badan Nasional Penanggulangan Bencana, di Jambi, Sabtu, Firman menjelaskan bahwa selama pemantauan tidak ada lahan yang terbakar namun ada beberapa lahan yang kondisinya mulai mengering dan rawan terbakar.
Berdasarkan hasil pemantauan, menurut dia, lahan di sebagian wilayah Tanjungjabung Timur, Tanjungjabung Barat, dan Muarojambi mulai mengering dan berisiko terbakar.
Lahan yang mengering, ia melanjutkan, antara lain terpantau ada di area Puding, Jebus, Seponjen, Sungai Gelam, dan Sogo di Kabupaten Muarojambi serta kawasan Sungai Cemara, Air Laut Hitam, Remau Bako Tuo, Dendang, dan Catur Rahayu di Tanjungjabung Timur.
"Yang dilihat dari udara adalah kondisi tanahnya terpantau kering, tetapi pepohonan masih basah," kata Firman.
Setelah memetakan area yang berisiko menghadapi kebakaran hutan dan lahan, ia mengatakan, kepolisian akan mengerahkan personel ke area-area yang dinilai rawan mengalami kebakaran hutan dan lahan.
Di samping itu, menurut dia, sarana prasarana pendukung pencegahan dan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan akan disiagakan.
"Upaya edukasi kepada masyarakat juga harus terus diterapkan sebelum personel disebar ke lokasi lokasi rawan karhutla," katanya.
Baca juga:
Polda Jambi galakkan edukasi pencegahan karhutla
5.744 personel disiagakan untuk dukung penanggulangan karhutla Jambi
Pewarta: Nanang Mairiadi
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2020