Negara di Asia Tenggara itu telah berhasil menekan penularan dengan 415 kasus dan tidak ada infeksi secara lokal selama 100 hari, berkat langkah karantina yang ketat dan pengujian yang agresif berskala luas.
Tetapi pada Jumat (24/7), Kementerian Kesehatan Vietnam mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa seorang lelaki berusia 57 tahun dari Danang, sebuah tempat wisata populer, telah dites positif tiga kali untuk virus tersebut, mendorong isolasi 50 orang yang bersentuhan dengannya.
Sebanyak 103 orang yang terhubung dengan pasien positif COVID-19 itu telah menunjukkan hasil negatif.
Baca juga: Vietnam setuju buka kembali penerbangan komersial ke China
Kementerian kesehatan setempat belum secara resmi mengonfirmasi kasus tersebut sebagai COVID-19, yang terjadi pada saat Vietnam akan membuka kembali penerbangan komersial internasional dan ketika pariwisata domestik melonjak.
Tidak disebutkan bagaimana pria itu tertular virus itu, tetapi mengatakan dia tidak meninggalkan Danang selama hampir sebulan. Dia awalnya didiagnosis menderita pneumonia.
Pada Jumat malam, otoritas di Hanoi menerapkan kembali aturan memakai masker di tempat-tempat umum.
Larangan negara itu untuk penerbangan komersial internasional masih diberlakukan, tetapi para ahli asing dan pekerja terampil telah dapat memasuki Vietnam selama pandemi asalkan mereka menjalani karantina terpusat wajib.
Dari hampir 150 kasus yang dilaporkan selama tiga bulan terakhir, semuanya berasal dari luar negeri dan orang-orang dikarantina pada saat kedatangan.
Awal pekan ini, Vietnam mengatakan akan memulangkan sekitar 130 warga Vietnam yang terinfeksi virus dari Equatorial Guinea.
Pada Maret, Danang melaporkan enam kasus lokal COVID-19 ketika kapal induk AS Theodore Roosevelt melakukan kunjungan ke kota itu.
Sumber: Reuters
Baca juga: Vietnam larang perdagangan satwa liar untuk kurangi risiko pandemi
Baca juga: Vietnam umumkan 12 kasus baru setelah bebas COVID-19
Pewarta: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2020