Menurut Mardani, sektor pertanian memiliki potensi besar dan mampu menyelamatkan negara dari ancaman krisis perekonomian. Sektor pertanian menjadi sektor utama yang paling bertahan dalam menghadapi pandemi COVID-19.
"Sektor pertanian bisa kita seriuskan dengan mengajak anak muda masuk ke sana dan memaksimalkan program pemerintah," katanya di Jakarta, Minggu.
Mardani mengatakan perkembangan teknologi dan alat mesin pertanian yang begitu pesat membuat akses bisnis semakin terbuka lebar.
Di samping itu, peluang tersebut juga bisa dimanfaatkan masyarakat untuk menerapkan konsep "family farming" dengan menjadikan lahan sempit dan pekarangan rumah sebagai lahan perkebunan hidroponik dan aereponik.
Seiring berjalannya waktu dengan berbagai macam teknologi yang ada, masyarakat perkotaan inisiatif melakukan pertanian berskala besar dengan basis komunitas seperti hidroponik dan aereponik.
"Konsep ini menurut saya bisa diterapkan di kota-kota padat penduduk karena hanya dengan memanfaatkan lahan sempit seperti pekarangan rumah. Saya kira inisiatif seperti ini sangat bagus dan perlu dikoneksikan serta dikolaborasikan dengan kebijakan yang tepat," kata dia.
Sementara itu, Wakil Ketua Umum Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP HIPMI), Anggawira mendorong para petani di seluruh daerah mulai memanfaatkan perkembangan teknologi dan informasi yang ada untuk meningkatkan produksi.
"Dengan teknologi dan informasi, para petani bisa langsung menjual hasil produksinya melalui marketplace. Inisiatif ini bisa kita kembangkan ke samping karena banyak kebutuhan lainnya yang menjadi konsumsi sehari-hari, misalnya di pemenuhan protein hewani," kata Anggawira.
Baca juga: Kementan ajak milenial aktif di sektor agribisnis
Baca juga: BNI bidik UMKM milenial sektor pertanian melalui "smart farming"
Baca juga: Banyak usaha pertanian yang perlu dikembangkan
Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2020